TVRI YOGYAKARTA NEWS – ADHITYA PUTRATAMA
Ratusan masyarakat dan pegawai, beramai-ramai saling berebut gunungan, dalam upacara Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul ke 194.
Peringatan hari jadi tahun ini, merupakan pertama kalinya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggunakan tanggal hari jadi yang baru, yakni tanggal 4 Oktober, sebelumnya 27 Mei.
Ratusan masyarakat dan pegawai, di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, beramai-ramai saling memperebutkan gunungan, dalam peringatan Hari Jadi ke 194, Kabupaten Gunungkidul. Upacara peringatan hari jadi ini, digelar di Alun-Alun Pemkab Gunungkidul, dan diawali dengan arak-arakan pusaka dari bangsal sewoko projo menuju lokasi upacara. Upacara diikuti perwakilan dari seluruh instansti pemerintah kabupaten gunungkidul. Tahun ini merupakan kali pertama, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menggunakan tanggal 4 Oktober, dari sebelumnya 27 Mei, untuk memperingati hari jadi Kabupaten Gunungkidul. Pihaknya berharap, dengan menggunakan tanggal yang baru, dapat menumbuhkan semangat positif bagi masyarakat di Kabupaten Gunungkidul.
Bupati dan DPRD Gunungkidul, telah menyepakati perubahan tanggal hari jadi, dalam rapat paripurna yang digelar pada 30 April 2024. Salah satu perda yang disepakati yakni tentang, perubahan tanggal Hari Jadi Kabupaten Gunungkidul dari 27 Mei menjadi 4 Oktober. Perubahan tanggal tersebut, tak lepas dari hasil kajian sejarah Kabupaten Gunungkidul, berdasarkan bukti fakta dan data baru yang dapat dipertanggungjawabkan, sejak 2021 sampai 2023. Berdasarkan kajian itu, sejarah gunungkidul tak lepas dari perjanjian Klaten, yang pertama kali ditandatangani di Surakarta pada 1 Oktober 1830, selanjutnya ditandatangani lagi di Kota Yogyakarta pada 4 Oktober 1830. Kajian sejarah berdirinya Gunungkidul, sudah melalui uji publik, yang menghadirkan tim ahli, masyarakat, hingga perwakilan OPD, pada 7 November 2023. Tidak ada penolakan, sehingga dapat ditindaklanjuti untuk penetapan, melalui surat keputusan bupati.