TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Berawal dari memiliki lahan yang tak produktif, seorang ibu rumah tangga, di Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanfaatkannya untuk bercocok tanam jenis anggur.
Jenis anggur import yang dipilih, ternyata mampu berbuah lebat, dan bisa dinikmati dengan cara dipetik langsung dari tanamannya.
Lahan tanaman anggur impor kali ini berlokasi di Boetani Resto Jalan Cebongan, Kalurahan Sidomoyo, Kapanewon Godean, Kabupaten Sleman. Meski berasal dari lahan dengan cuacanya yang dingin, namun ternyata tanaman anggur impor ini bisa tumbuh subur hingga berbuah dalam satu ranting tanaman. Buahnya pun lebat bergerombol menggelantung berwarna warni semakin memperindah penampilan tanaman setiap jenis anggur impor yang ditanam di lahan seluas tiga ratus meter persegi ini. Dijelaskan pemilik lahan, sofa marwati, uji coba menanam anggur jenis impor ini dilakukan atas dasar keyakinannya jangan sampai menganggurkan tanah. Diceritakan, tanaman anggur jenis impor mulai ditanam dan dirintis sejak masa pandemi covid 19 beberapa tahun lalu. Tak kurang 31 jenis anggur import dari italia, ukraina, rusia, prancis, jerman seperti dixon, ninel, velez, beuty krasotka, transfigurasi, hingga new baikonur ditanam dengan cara sistem tanam tralis dan menggunakan mulsa yang berfungsi untuk mencegah pertumbuhan gulma disekitar tanaman utama. Namun demikian, penanaman pada lahannya kali ini tak menggunakan atap atau naungan jaring sebagai pelindung tanaman. Karena memang idealnya tanaman anggur sangat baik langsung mendapatkan paparan sinar matahari. Menurut sofa marwati, anggur dipilih karena memiliki estetika tinggi. Adapun sejumlah kendala yang dijumpai saat bercocok tanam anggur menjadi tantangan, sehingga menjadi suatu kebanggaan tersendiri saat tanaman anggur impor mampu berbuah. Diakui Sofa Marwati, musim hujan menjadi tantangan bagi pembudidaya tanaman anggur. Karena pada saat musim inilah, jamur akan tumbuh dan menyerang terutama pada daun tanaman. Sementara, buah anggur mudah pecah pecah sebelum memasuki usia matang, saat itulah akan mudah busuk dan rontok.
Dengan jumlah tanaman yang masih minim serta buahnya yang belum mampu untuk mencukupi kebutuhan jual beli, untuk sementara ini, Sofa Marwati hanya mengijinkan dipetik sebatas mencicipi dan kebutuhan foto. Dari uji coba bercocok tanam jenis anggur impor ini, direncanakan lahan budidayanya pun akan diperluas.