TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI-AGUNG HANGGARA
Usai disahkan sebagai warisan budaya tak benda dunia oleh UENSCO Tahun 2009, Tahun 2024 menjadi tahun ke-15 sejak momen bersejarah tersebut disahkan, sebagai Hari Batik Nasional.
Hari batik, sekaligus penetapan jogja kota batik dunia ke 10 tahun ini, disambut meriah Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, dengan menggelar berbagai rangkaian kegiatan.
Peringatan Hari Batik Nasional ke-15 di Pendopo Royal Ambarukmo Yogyakarta, dan bertema batik tradisi kini dan nanti. Acara ini disemarakan beberapa rangkaian kegiatan, di antarnya, final pemilihan lomba berbusana kebaya, kain batik lengkap dengan sanggulnya. Menariknya lomba ini, diikuti peserta dari berbagai kalangan, mulai remaja hingga dewasa. Dalam fnal pemilihan ini, terbagi menjadi 2 kategori, yakni klasik pakem jogja dan modern. Sebelumnya, rangkaian kegiatan juga diisi napak tilas jogja batik dunia, dimulai dari Kraton Yogyakarta, dan mengunjungi koleksi batik milik tokoh batik Yogyakarta. Seluruh warga Daerah Istimewa Yogyakarta, diajak untuk melestarikan dan mengembangkan batik, karena jogja tidak gampang untuk meraih sebagai meraih sebagai kota batik dunia. Memakai batik tidak hanya mewujudkan batik sebagai warisan budaya lokal, tapi juga untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, yang memiliki beragam budaya. Bahkan batik juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam acara Peringatan Hari Batik Nasional ke-15, Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Sekar Jagad, juga memberikan cinderamata kepada perwailan Bank Indonesia dan Manajemen Royal Ambarukmo, sebagai tanda terimakasih atas dukungannya selama ini. Acara ditutup dengan peragaan busana batik nusantara, dari anggota PPBI Sekar Jagad.