TVRI YOGYAKARTA NEWS – MARGOLARAS
Dampak kemarau panjang menyebabkan puluhan Kepala Keluarga di Imogiri Bantul mengalami kekurangan pasokan air bersih, akibat menyusutnya debit sumber mata air yang biasa digunakan warga. Satu satunya sumber mata air kini tidak mampu mencukupi kebutuhan air untuk warga, sehingga harus dijadwal 3 kali sehari untuk pengambilannya agar merata.
Air sumber mata air yang ada tersebut dialirkan menuju ke rumah rumah warga dan sesuai yang telah dijadwalkan.
Berada di kawasan Perbukitan Desa Selopamioro Imogiri Bantul, Padukuhan Kalidadap satu menjadi salah satu wilayah terdampak musim kemarau setiap tahunnya. Warga semakin kesulitan mendapatkan air bersih. Warga merasakan dampak sulitnya mendapatkan air bersih dari sumber mata air yang ada, lantaran debit airnya semakin mnyusut. Puluhan KK yang mengambil air dari sumber mata air menggunakan selang untuk dialirkan ke rumah rumah warga, kini terpaksa harus dijadwal waktu pengambilannya agar merata. Menurut warga, pengambilan air dengan cara bongkar dan sedot selang wajib dilaksanan bersama sama waktunya, yakni pagi, siang dan sore. Warga tidak bisa berharap banyak untuk mendapatkan air dari sumber mata air tersebut, lantaran paling lama satu jam setelah dialirkan melalui selang selang warga tersebut, air di dalam sumber mata air sudah habis dan harus menunggu terisi lagi. Menunggu dan menyiapkan selang aliran air kini menjadi pekerjaan tambahan bagi warga setiap hari, yang ingin mendapatkan air bersih.
“Paling Cuma setengah jam yang megalir kerumah saya, kan di sumur sudah habis, jadi tidak cukup. Jadi kalau saya 3x baru cukup untuk saya dan keluarga” ungkap Siti Mailah salah satu warga terdampak.
“Semua kalau sekarang mengandalkan air di sumber mata air ini, sebagian satu RT sudah ada sumbernya sendiri menggunakan sumur bor, cara lain ya mengusulkan bantuan ke kelurahan” ungkap Jilan salah satu warga terdampak.
Kondisi seperti ini dialami sejak satu bulan terakhir ini. Dampak musim kemarau. Sebanyak 50 KK lebih yang memanfaatkan sumber mata air padokan tersebut harus rajin rajin bongkar selang dan memasukkan selang kembali ke bak tampung sumber mata air, setidaknya tiga kali sehari, itupun pemakaiannya di rumah tangga harus dihemat agar bisa mencukupi.