November Digalakkan Wellness Tourism, Salah Satunya JCWF 2024

November Digalakkan Wellness Tourism, Salah Satunya JCWF 2024

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI-UCU ANDRITAMA

Daerah Istimewa Yogyakarta, memaksimalkan upaya pengembangan pariwisata berbasis tematik, untuk menarik wisatawan pada bulan tertentu.

Salah satunya bulan November 2024, digalakkan menjadi wellness tourism, bersamaan dengan digelarnya Jogja Cultural Wellness Tourism 2024.

Wellness tourism merupakan tren yang menarik, yang menawarkan peluang untuk mencapai keseimbangan dan kesejahteraan, melalui perjalanan, berfokus pada perawatan diri. Selain memberikan manfaat kesehatan fisik dan mental, wellness tourism juga memberikan kesempatan, untuk terhubung dengan alam, memahami budaya baru, dan menggali pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri. Kementerian pariwisata republik indonesia, telah menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta, menjadi salah satu destinasi prioritas wellness tourism, selain Surakarta dan Bali. Karena itu, bumi Mataram ini perlu menjadikan secara khusus tematik wellness tersebut, sebagai salah satu daya tarik wisata, yang secara khusus diambil pada bulan November. Bagi penyuka wellness tourism, pada akhir pekan, atau setiap hari sabtu di sepanjang november, digelar Jogja Cultural Wellness Festival 2024. Kegiatan ini akan menyuguhkan keindahan dan kedamaian alam Daerah Istimewa Yogyakarta. Festival ini menekankan, pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan fisik dan lingkungan. Ini sejalan dengan pemilihan waktu penyelenggaraannya, yaitu saat tak banyak wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta, atau saat low season. Dengan tema selarasing urip, sangkan paraning dumadi, Hamemayu Hayuning Bawono, manunggaling kawulo Yogyakarta’, festival ini berupaya mengedepankan budaya asli mataram, dengan melibatkan komunitas wellness lokal. Rangkaian kegiatan menarik dalam festival ini dimulai pada 2 November 2024, di Laguna Glagah, Kulonprogo, dengan sesi sunset yoga yang menenangkan. Pada sabtu, 9 November, di Desa Wota-Wati Gunungkidul, dilakukan penanaman pohon, yang turut diikuti artis Soimah. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen komunitas untuk memberi kembali kepada alam. Sementara di Kota Yogyakarta, digelar walking meditation di jero beteng.

“Mubeng beteng ini tentunya ada unsur kesehatannya juga, tetapi memang tidak boleh menggunakan gadget, dan memang semaksimal mungkin selama jalan tersebut, memang merefleksikan yang kita lakukan, apa saja yang sudah kita berikan kepada alam” ungkap Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY, GKR Bendara.

Pada 16 November 2024, sesi meditasi diadakan di Nawang Jagad, Sleman. Pecinta kuliner sehat, juga dapat mengikuti healthy eat di Bumi Langit, Bantul, pada 23 November 2024. Festival ini juga menghadirkan konsep ‘spogomi’, yaitu olahraga sambil mengumpulkan sampah, yang populer di Jepang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *