TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Bekerjasama dengan berbagai pihak, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo terus berupaya menekan angka resiko stunting di Kabupaten Bumi Binangun.
Difokuskan di daerah pelosok, upaya itu salah satunya dilakukan dengan meluncurkan program layanan kesehatan keliling, bagi anak-anak serta ibu hamil beresiko tinggi.
Bertempat di Puskesmas Kokap II, Dusun Segajih, Hargotirto, Kokap, Kulonprogo, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, meluncurkan program peningkatan kesehatan ibu hamil dan balita, lewat layanan kesehatan keliling, di Kapanewon Kokap. Bekerjasama dengan sejumlah pihak, termasuk swasta, layanan ini diberikan dalam bentuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT), penyuluhan, pemberian multivitamin untuk balita, serta pemberian makanan tambahan untuk balita yang memerlukan tambahan gizi dan ibu hamil beresiko tinggi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo Sri Budi Utami mengatakan program ini digulirkan untuk menurunkan angka kekurangan gizi serta stunting di wilayah-wilayah dengan angka stunting yang cukup tinggi, seperti Girimulyo, Samigaluh dan Kokap yang merupakan daerah terpencil di perbukitan menoreh. Diharapkan dengan program semacam ini angka stunting di Kabupaten Kulonprogo dapat terus ditekan, sehingga dapat terus menurun dari tahun ke tahun. Hingga awal november ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo sendiri mengkalim angka resiko stunting di kulonprogo turun dari 10,3 persen di bulan Juni menjadi 9,4 persen di bulan Oktober kemarin.
“Sekitar 10%, tapi sudah turun 9,4%, kemarin Juni 10,3% kalau di angkakan 2.152 se-Kulonprogo, memang yang paling tinggi itu di Girimulyo, Samigaluh, dan Kokap, kalau stunting ini memang resiko stunting, jadi masih di amati belum terjadi stunting, kalau stunting ini kan resiko stunting, masih di amati belum terjadi stunting, kalau sudah stunting itu kan yang sudah terjadi kelambatan mental, tetapi yang resiko stunting itu bayi yang lahirnya kurang dari 48 cm kemudian anak-anak yang ditimbang, diukur tinggi badannya tidak naik, itulah yang kita masukkan di resiko stunting” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kulonprogo, Sri Budi Utami.
Program layanan kesehatan keliling, berupa pembagian PMT ini sendiri nantinya akan dijalankan oleh para kader posyandu di setiap wilayah padukuhan. Setiap hari selama 3 bulan, setiap penerima bantuan akan disuplai makanan tambahan sekaligus dicek kondisi perkembangan tubuhnya setiap hari. Meningkatnya berat badan serta bertambahnya tinggi badan anak menjadi indikator keberhasilan program ini.