TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Berbagai kerajianan banyak dihasilkan dari tangan-tangan kreatif warga di Kapanewon Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari sekian kerajinan it,u mereka memilih serat alam sebagai bahan utama pembuatan.
Dinilai ramah lingkungan, tak heran jika kerajinan berbahan serat alam itu banyak disukai orang asing sehingga meningkatkan ekspor.
Serat alam bisa dimanfaatkan, mulai dari mendong, sea grass atau pandan laut, eceng gondok, rami, pelepah pisang hingga gedebok pisang. Serat alam ini dikeringkan terlebih dahulu, agar bisa dijadikan bahan utama pembuatan kerajinan. Salah satunya terlihat di gerai pameran pembangunan Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu, berupa kerajinan yang dibuat warga di Kapanewon Kalasan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pemanfaatan serta alam menjadi sebuah kerajinan yang sangat cantik dan menawan, mulai dari nampan, keranjang, tempat duduk atau kursi, bingkai cermin, keranjang baju, hingga berbagai ornamen hiasan dinding. Mengolah serat alam membutuhkan proses yang tidak mudah, perlu ketekunan dan ketelatenan dalam mengolah serat alam, menjadi bahan yang siap dibentuk sesuai kreasi yang diinginkan. Prosesnya dimulai dari pemilihan bahan, pengeringan, hingga pewarnaan masing-masing sesuai prosedur yang sudah diterapkan. Kerajinan yang dibuat dari bahan alam banyak disukai mancanegra, dan digunakan untuk interior, tempat foto dan keranjang, foto spot hingga nampan. Harganya relatif bersaing sehingga bisa diterima konsumen.
“Karena terbuat dari bahan alam, jadi banyak sekali peminatnya, terutama wisatawan dari mancanegara, dan produk ini sudah ekspor ke asia, amerika, dubai, eropa, karebian” ujar Pengurus Forkom UMKM Kapanewon Kalasan, Tenny Wasisti.
Hasil kerajinan kreatif ramah lingkungan ini dinilai berkwalitas, sehingga diharapkan bisa bersaing di pasar ekspor.
