Yogyakarta / herdian giri dan ucu andritama
Badan pusat statistik dan otoritas jasa keuangan, menggelar survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2024, di kalasan, sleman, daerah istimewa yogyakarta. Ini merupakan salah satu dari 10 ribu 800 rumah tangga, yang menjadi sasaran survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2024. Kegiatan rutin tiga tahunan ini, dilaksanakan di 34 provinsi dan 120 kab,kota, di indonesia. Sedangkan untuk di daerah istimewa yogyakarta, hanya 3 kabupaten yang menjadi sampel, yaitu kabupaten kulon progo, gunungkidul dan sleman. Masing-masing kabupaten terdapat 9 blok sensus, dan 90 rumah tangga sampel, atau secara total 270 rumahtangga, yang harus dicacah di daerah istimewa yogyakarta. Survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2024, digelar untuk mengukur tingkat pemahaman, keterampilan dan perilaku masyarakat, dalam pengelolaan keuangan, serta ketersediaan akses pada berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan. Tahap pelaksanaannya, dibagi menjadi dua, yaitu pemutakhiran rumah tangga pada blok sensus sampel, 9 hingga 16 januari 2024, dan pendataan rumah tangga sampel 17 januari hingga 5 februari 2024. Tahap selanjutnya adalah pengolahan dan evaluasi, pada 9 hingga 20 februari 2024, dan penyusunan laporan pada bulan maret 2024.
setiap survei dan sensus badan pusat statistik, memiliki tata cara kerja baku, yang secara umum hampir sama. Seperti tahap persiapan, yang di antaranya meliputi koordinasi, workshop, pelatihan instruktur dan petugas, serta kesiapan instrumen. Sedangkan hal yang berbeda, di survei nasional literasi dan inklusi keuangan ini adalah, petugas melakukan pendataan lapangan menggunakan metode capi, melalui aplikasi fasih, pada gawai petugas. S-n-l-i-k menurunkan 1 petugas pemeriksa lapangan, yang merupakan pegawai a-s-n b-p-s, dengan membawahi 3 petugas pendataan lapangan, yang merupakan mitra b-p-s, di setiap kabupaten. Mitra b-p-s ini direkrut, melalui seleksi pada akhir tahun 2023.