Yogyakarta Jadi Kota Investor Saham Syariah Terbanyak Se-Indonesia

Yogyakarta Jadi Kota Investor Saham Syariah Terbanyak Se-Indonesia

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI-UCU ANDRITAMA

Data anggota bursa sharia online trading system menunjukkan, hingga akhir Oktober 2024, terdapat 164 ribu investor saham syariah.

Dari ratusan ribu investor saham syrariah itu, enam persen di antaranya atau hampir 10 ribu investor saham syariah, berasal dari Yogyakarta. Hal ini menjadikan kota pelajar itu, sebagai salah satu provinsi dengan jumlah investor saham syariah terbanyak saat ini.

PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dengan dukungan otoritas jasa keuangan, menyelenggarakan Jogja sharia investor city, join story 2024. Acara ini digelar, sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan investor saham syariah, serta memberikan apresiasi kepada pemangku kepentingan, yang telah berkontribusi dalam pengembangan investor syariah di pasar modal, khususnya di daerah. Joinstory 2024, juga merupakan ajang silaturahmi, para investor pasar modal syariah, masyarakat umum, dan pemangku kepentingan pasar modal syariah. Pada kegiatan ini, Bursa Efek Indonesia, juga memberikan apresiasi dan penghargaan kepada insan dan badan, yang telah berkontribusi terhadap perkembangan pasar modal syariah di Indonesia. Salah satunya, penghargaan diberikan kepada Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai provinsi investor syariah, yang secara resmi diterima oleh Asisten Sekretariat Daerah DIY, Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana.

“Walaupun Jogja ini kecil, namun rekaman dari OJK dan PT Bursa Efek Indonesia untuk pelaku investasi bursa saham lebih dari 6,5% kemudian untuk literasi pelaku syariahnya ini menduduki peringkat 5 terbanyak di Indonesia, sehingga, Kota Yogyakarta adalah kota pelajar, kota mahasiswa, banyak pesantrennya, gaya hidup syariahnya bisa hidup tumbuh dan berkembang lebih baik dan nanti pasti akan tersebar di penjuru tanah air, pilihan di Yogyakarta sangat tepat, dan yang ada hadir masih muda-muda, walaupun nilai rupiahnya masih kecil, namun nanti 10-15 tahun kedepan akan berkembang lebih baik lagi” ungkap Asisten Sekretariat Daerah DIY, Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana.

Berdasarkan data yang dihimpun dari anggota bursa sharia online trading system, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir sejak tahun 2018, jumlah investor syariah telah meningkat lebih dari 268 persen, dari sebelumnya 44 ribu investor, menjadi 164 ribu investor per akhir Oktober 2024, dan enam persen, atau hampir 10 ribu investor saham syariah berasal dari yogyakarta. Hal ini menjadikan kota pelajar itu, sebagai salah satu provinsi dengan jumlah investor saham syariah terbanyak saat ini.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Yunianto mengatakan, gap literasi dan inklusi keuangan syariah relatif tinggi. Hal ini disebabkan antara lain awareness masyarakat kepada keuangan syariah masih rendah, belum kuatnya diferensiasi produk keuangan syariah, kompetensi sumber daya insani yang belum mamadahi, belum optimalnya pemanfaatan teknologi, serta aspek regulasi dan permodalan yang belum mendukung. Merespon hal ini, tindak lanjut dari implementasi undang-undang pengembangan dan penguatan sektor keuangan, OJK, telah mengeluarkan kebijakan berkelanjutan, mengenai peta jalan perilaku pelaku jasa keuangan, edukasi, dan perlindungan konsumen 2023-2027. Hal ini terdiri dari 4 pilar, yaitu literasi dan inklusi keuangan, pengawasan market conduct, perlindungan konsumen dan masyarakat, serta pemberantasan aktivitas keuangan ilegal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *