TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI
Sementara itu, Bank Indonesia perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta memprediksi, ekonomi DI tumbuh positif 4,9 hingga 5,5% pada Tahun 2025.
Sedangkan di sisi inflasi Tahun 2025 diprediksi, juga masih terjaga dalam kisaran 2,5%.
Pada triwulan ketiga 2024, ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta, tumbuh 5,05%, tertinggi di pulau jawa. Pertumbuhan ekonomi bumi mataram yang lebih tinggi dari nasional tersebut, berkat aktivitas domestik yang tumbuh solid. Selain itu juga didukung oleh pembangunan di DIY, yang masih berlanjut, sektor pariwisata, dan gelaran pemilu, yang turut menggerakkan sektor ekonomi Daerah Istimewa Yogyakarta. Namun, DIY tetap membutuhkan strategi khusus, dalam menghadapi tantangan yang semakin beragam, baik secara global maupun regional. Bumi mataram ini, membutuhkan adaptasi, inovasi, dan kolaboratif. Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY Hermanto, mengatakan hal itu, pada pertemuan tahunan Bank Indonesia, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, dari sisi stabilitas fiskal, keuangan daerah juga terjaga dengan baik. Kredit perbankan tumbuh 11,9% secara tahunan, kredit koperasi 34,4% secara tahunan, kredit tumbuh 3,6% secara tahunan, dan kredit UMKM tumbuh 2,9%, serta dana pihak ketiga juga tumbuh 4,7%. Hal itu menunjukkan, tingginya kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan, dan rasio NPL pun terkendali, di bawah 5%. Karena itu, Bank Indonesia Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta memprediksi, ekonomi DIY tumbuh positif 4,9 hingga 5,5% pada tahun 2025. Sedangkan di sisi inflasi tahun 2025 diprediksi, juga masih terjaga dalam kisaran 2,5%. Sementara itu, penggunaan kanal non tunai terakselerasi dan meningkat 212% secara tahunan, terutama pemanfaatan QRIS, dan DIY menjadi pemda terbaik penggunaan QRIS, transaksi terbanyak, dan pendukung ekonomi syariah.
“Tentu dalam hal ini kami Bank Indonesia dan ekonomi syariah berkolaborasi dengan BKDKS DIY dalam hal mendukung usaha berbasis syariah, kemudian literasi syariah terus kita kembangkan, termasuk penggunaan wakaf tunai, dimana di Gunungkidul menjadi salah satu kota yang menjadi kota wakaf di Indonesia yang ditunjuk oleh Kementerian Agama” ujar Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan DIY Hermanto.
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Paku Alam X mengatakan, pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan ketiga tahun 2024, mencatatkan pertumbuhan tertinggi di wilayah, Jawa dan lebih tinggi dari nasional. Hal itu ditopang dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke DIY, seiring dengan periode libur sekolah, dan pelaksanaan kampanye pemilu, yang juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan, yang lebih tinggi. Dengan meningkatnya kinerja pariwisata pada periode libur natal dan tahun baru 2024,2025, terlebih dengan pembangunan tol di DIY, diharapkan mampu mengakselerasi pariwisata, dan menarik investasi, sebagai pilar pertumbuhan ekonomi, serta pengendalian inflasi, hingga akhir tahun 2024, yang diperkirakan tetap bertumbuh.