TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta mengalokasikan anggaran 42 miliar rupiah, untuk mendukung program makan bergizi gratis, pada tahun anggaran 2025.
Alokasi ini setara dengan 2,5% dari total pendapatan asli Daerah Istimewa Yogyakarta, dan akan ditempatkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta mengalokasikan anggaran 42 miliar rupiah, untuk mendukung program makan bergizi gratis, pada tahun anggaran 2025. Alokasi ini setara dengan dua setengah persen dari total Pendapatan Asli Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengelolaan dana ini, akan ditempatkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Anggaran ini telah mengikuti ketentuan, dalam. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 15 Tahun 2024, tentang pedoman penyusunan APBD Tahun Anggaran 2025. Peraturan itu mengharuskan pemerintah daerah, mendukung program makan bergizi gratis, sebagai bagian dari prioritas Nasional. Jumlah alokasi ini, juga didasarkan pada rapat koordinasi Kementerian Dalam Negeri pada 13 September 2024, dan menyepakati besaran dukungan pemerintah daerah, untuk program makan bergizi gratis, dihitung berdasarkan persentase pendapatan asli daerah, terhadap total pendapatan daerah. Meski demikian, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta masih menunggu arahan lebih lanjut, tentang pembagian anggaran, baik dari pemerintah pusat maupun daerah, atau ada tidaknya mekanisme pembiayaan bersama.
“Nanti kalau smapai lupa, maka pemerintah kabupaten kota akan kami ingatkan kalau itu harus disiapkan, perkara posnya, nanti menyesuaikan, kalau kami kaitannya dengan makan bagi siswa, maka posnya nanti kami tempatkan di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, supya memudahkan rekeningnya, jadi tidak masuk ke dalam kategori darurat, karena harus disiapkan, mekanismenya nanti kita menunggu arahan dari pusat” ujar Sekretaris Daerah DIY, Benny Suharsono.
Sebelumnya, makan bergizi gratis, adalah salah satu program di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program ini, merupakan salah satu upaya Pemerintah Republik Indonesia, untuk menurunkan angka stunting dan masalah gizi lainnya. Fokus awal dari program makan bergizi gratis adalah, anak sekolah dan kelompok rentan, seperti balita serta ibu hamil dan menyusui. Program MBG dijalankan Badan Gizi Nasional, secara bertahap selama 5 tahun ke depan, yaitu pada tahun 2025 sekitar 40%, 2026 sekitar 80%, dan pada tahun 2029 mencapai 100%.