Tertinggi Sepanjang Sejarah, Stok Beras Bulog 2 Juta Ton Jelang Nataru

Tertinggi Sepanjang Sejarah, Stok Beras Bulog 2 Juta Ton Jelang Nataru

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik memastikan, stok beras menjelang natal 2024 dan tahun baru 2025, dalam kondisi aman.

Perum Bulog memiliki stok beras secara Nasional, mencapai 2 juta ton per Desember 2024, tertinggi sepanjang sejarah.

Natal dan tahun baru tinggal hitungan hari. Pada momentum ini kebutuhan bahan pokok meningkat, termasuk di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, terlebih, kota gudeg ini menjadi jujukan wisata dari berbagai daerah. Ini menjadikan tingkat konsumsi bahan makanan di Kota Jogja semakin meningkat. Meski demikian, Kabid Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid memastikan, stok bahan pangan salah satunya komoditas beras, di kota pelajar ini aman hingga beberapa bulan ke depan. Hingga 2 November 2024, pasokan beras di Kota Yogyakarta mencapai lebih dari 5.100 ton. Sementara, kebutuhan beras di kota budaya ini, mencapai sekitar seribu 500 ton. Kondisi ini membuat stok beras mencukupi kebutuhan hingga 3,2 bulan ke depan. Produksi beras di Kota Yogyakarta terbilang kecil, karena terbatasnya lahan pertanian. Meski demikian, antara kebutuhan dan pasokan beras di Kota Yogyakarta selalu berimbang.

“Ketersediaan kedepan aman, jadi meskipun secara produksi kita kecil tapi selalu menjaga distribusi kemudian antara pemasokan dan pemasukan sudah dikendalikan” ujar Kabid Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta Imam Nurwahid.

Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Wahyu Suparyono memastikan stok pangan beras aman menjelang natal 2024 dan tahun baru 2025.

“Stok beras secara Nasional aman, di Nasional pak presiden stock kita 2 juta ton, jadi aman. 2 juta ton itu adalah stock kita 31 Desember itu proyeksi kita setelah itu kita kuragi untuk SPHP, untuk bantuan pangan, di bulan Maret akan terjadi MT 1, itu kita sama-sama serap, 600.000 ton nanti akan kita resolving fun namanya” ujar  Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik Wahyu Suparyono.

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik tidak merealisasikan sisa kuota impor, jika stok cadangan beras pemerintah mencukupi. Setelah merealisasikan impor beras 2,8 juta ton, dari target kuota impor 3,6 juta ton, perusahaan pelat merah itu, saat ini masih memiliki sisa kuota impor 840 ribu ton.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *