TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Mendekati momen hari natal dan tahun baru, harga daging ayam potong di pasar tradisional mengalami penurunan.
Di wilayah Kabupaten Sleman, penurunan harga mencapai 3.000 rupiah perkilogram.
Salah satu pasar tradisional di Kapanewon Mlati ini misalnya, harga daging ayam potong saat ini turun 3 ribu rupiah yang tadinya dijual dengan harga 33 ribu hingga 34 ribu rupiah perkilogram. Jika pada hari-hari biasa daging ayam potong di Pasar Cebongan yang berlokasi Jalan Purbaya, Dusun Gabahan, Kalurahan Sumberadi, ini dijual dikisaran harga 36 hingga 37 ribu rupiah perkilogram. Pedagang daging ayam potong mengaku, penurunan harga disebutnya sudah terjadi sejak beberapa hari yang lalu. Meski demikian, penurunan harga tak begitu berpengaruh dengan aktifitas jual beli di lapaknya. Pedagang mengaku tetap bersyukur, setiap hari selalu ada konsumen yang membeli daging ayam potong. Selain konsumen atau pembeli biasa, daging ayam potong juga sudah dipesan pelanggan tetap yang sudah terjalin lama. Diakui pedagang didalam pasar, penjual daging ayam potong ditepi jalan yang kini mulai banyak bermunculan sedikit berdampak pada omset penjualan. Menurut pedagang di dalam pasar, para pembeli tentu akan lebih memilih membeli daging ayam potong di tepi jalan. Alasan utamanya, karena jika di tepi jalan para pembeli tidak terkena ongkos parkir sehingga dengan leluasa memilih pedagang daging ayam di luar pasar atau tepi jalan.
“Ini sekarang sudah banyak sekali penjual di pinggir jalan, jadi pasar itu cenderung kalah, karena kalau di pasar harus parkir, sedangkan kalau di pinggir jalan tidak perlu parkir, harga juga di pinggir jalan juga banyak yang murah meriah” ujar Warjinem, salah seorang pedagang daging ayam.
Saat ini pedagang daging ayam potong di dalam Pasar Cebongan masih tetap bertahan. Mereka menyebut, kehadiran pelanggan menjadi solusi penjualan daging ayam ditengah persaingan pasar.
