TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Setelah sempat cukup lama terpuruk akibat pandemi Covid-19, pariwisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Pathuk, Gunungkidul kembali bergeliat.
Kini, kawasan wisata alam yang kental nuansa pedesaan asri ini, mulai banyak dikunjungi wisatawan luar daerah.
Pandemi Covid-19menjadi pukulan telak bagi sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Seiring berjalan waktu, beberapa destinasi wisata mulai bangkit dan bergeliat. Tidak terkecuali dengan kawasan Desa Wisata Nglanggeran. Wilayah yang tenar dengan destinasi Gunung Api Purba ini, mulai kembali banyak dilirik untuk pilihan singgah wisatawan. Jumlah kunjungan tahun ini, mulai menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Banyak wisatawan luar kota mulai kembali mengunjungi nglanggeran, baik murni untuk kegiatan wisata, maupun kunjungan studi kegiatan kampus dari berbagai kota besar. Pesona Gunung Api Purba masih menjadi magnet dan daya tarik utama bagi wisatawan. Setiap akhir pekan, suasana sekitar komplek wisata gunung api purba kembali semarak. Aktifitas wisatawan untuk kegiatan pendakian juga kembali terlihat. Tidaknya hanya itu, pengurus desa wisata menawarkan berbagai paket jelajah desa, mengajak wisatawan berinteraksi dan berkunuung menikmati alam ke berbagai lokasi lainnya. Interaksi bersama masyarakat seperti kegiatan beternak kambing perah, membuat olahan coklat, hingga menikmati sajian kesenian bisa dilakukan wisatawan. Pemandangan indah persawahan terasering berbatu juga menjadi suasana menarik yang bisa dinikmati, mendampingi megahnya Gunung Api Purba. Keindahan dan suasana pedesaan di nglanggeran meninggalkan kesan bagi wisatawan luar daerah. Suasana alam yang masih asri membuat banyak wisatawan mengaku betah.
Kembali tumbuhnya minat kunjungan di tahun ini diharapkan bisa terus berlanjut. Dalam sebulan, rata-rata hampir 1.000 wisatawan mengunjungi kawasan wisata nglanggeran ini. Jumlah ini jauh meningkat dibanding saat awal selepas masa pandemi.
“Setelah pandemic itu pengunjungnya sangat masih minim, tapi di tahun 2024 ini sudah mulai merangkak, dilakukan edukasi peternakan kambing etawa, kemudian pengolahan dodol, kesenian juga” ujar Pengelola Desa Wisata Nglanggeran, Heru Purwanto.
Beberapa sektor ekonomi yang tersebar di kawasan wisata ini diharapkan juga akan kembali tumbuh, mulai dari home stay yang di kelola warga, souvenir, hingga buah tangan aneka produk coklat khas nglanggeran bisa makin banyak dicari wisatawan.