TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Prediksi curah hujan untuk sepuluh hari kedepan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, DIY, masih tinggi.
Bulan Desember hingga Januari, instansi terkait maupun masyarakat masih harus tetap waspada dimana potensi terjadinya curah hujan esktrem yang disertai angin kencang dan petir itu masih bisa terjadi sehingga masih bisa menyebabkan dampak bencana alam.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, bBMKG, Daerah Istimewa Yogyakarta DIY, merilis peringatan dini curah hujan untuk seluruh wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, ini sudah tinggi dan diatas 300 milimeter dalam 10 hari atau dalam satu dasarian. Tingginya curah hujan itu, BMKG DIY menyimpulkan dengan kriteria awas, yaitu untuk seluruh Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul serta seluruh Kabupaten Kulonpogo. Peringatan dini curah hujan tinggi ini, dikeluarkan pada dasarian 2 Desember 2024 dengan status awas diatas 300 milimeter perdasarian. Namun untuk wilayah Kabupaten Gunungkdul, BMKG DIY mengeluarkan peringatan dalam status siaga dengan besaran curah hujan 200 milimeter perdasarian. Hal itu lebih disebabkan munculnya bibit siklon di sepuratan perairan jawa. Beberapa siklon dan menyebabkan belokan angin tersebut masuk ke wilayah Jawa Tengah dan DIY sehingga menyebabkan curah hujan tinggi pada beberapa hari lalu dan diprediksikan beberapa hari kedepan dengan kondisi curah hujan masih tinggi, curah hujan sudah diatas rata-rata ini perlu diwaspadai juga apabila terjadi curah hujan ekstrem yang bisa mengakibatkan genangan-genangan atau banjir yang juga bisa membahayakan tanaman sehingga perlu diperhatikan selokan dan drainase sehingga tidak terjadi genangan genangan yang bisa menyebakan tumbuhan mati atau rebah karena banjir di wilayah masing-masing.
“Pada bulan Desember ini kemudian Januari dan Februari curah hujan yang tinggi difokuskan ke wilayah Kabupaten Sleman bagian utara, perlu kita waspadai curah hujan tinggi di wilayah Merapi, dan warga masyarakat di wilayah Merapi harus waspada” ujar Kepala Staklim BMKG DIY, Reni Kraningtyas.
Wilayah DIY sendiri sudah memasuki awal musim penghujan yang sebenarnya sudah dimulai pada awal November hingga pertengahan November lalu, sehingga tanaman yang paling cocok ditanam petani adalah tanaman pangan salah satunya jenis padi. Sementara untuk puncak musim hujan di DIY bervariasi dari bulan Desember sampai bulan Februari, jadi puncak hujannya bervariasi pada masing-masing wilayah.