TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Cuaca buruk yang terjadi beberapa hari terakhir membuat sebagian besar nelayan di Pelabuhan Gesing, Panggang, Gunungkidul, memilih libur melaut.
Tidak hanya hujan dan angin, saat ini nelayan juga dihadapkan pada gelombang tinggi, yang cukup beresiko untuk aktifitas melauat.
Hujan dan angin kencang beberapa hari terakhir membuat nelayan di Pelabuhan Gesing, Panggang, Gunungkidul lebih waspada. Sebagain besar nelayan lebih memilih libur atau tidak melaut. Banyak kapal jukung milik nelayan beberapa hari terakhir hanya tertambat di dermaga akibat cuaca buruk. Rabu pagi, hanya segelintir nelayan saja, yang berani melakukan aktifitas. Parjiyio salah seorang nelayan mengaku sudah beberapa hari terakhir tidak melaut. Pagi ini, hanya empat kapal nelayan saja yang berangkat, dengan jarak tempuh tidak jauh dari dermaga. Nelayan tidak mau mengambil resiko. Kondisi cuaca saat ini tidak menentu dan cepat sekali alami perubahan. Hujan deras disertai angin cukup kencang sudah 3 hari terakhir melanda perairan Gesing. Tidak hanya itu, saat ini nelayan juga harus dihadapkan pada kondisi gelombang yang juga sedang naik. Gelombang tinggi dan angin rawan dan berbahaya untuk kapal jenis jukung. Parjiyo menambahkan, kapal akan mudah sekali terombang-ambing dan terhantam gelombang. Dirinya kini tetap waspada dan menunggu kondisi perairan kembali kondusif. Kini aktifitas banyak diisi perbaikan dan persiapan jaring untuk menangkap ikan saat cuaca dan gelombang kembali normal lagi.
Suhendar dan nelayan lainya, saat ini memilih libur melaut. Gelombang dan angin kencang yang masih sering terjadi, sangat beresiko bagi aktifitas mencari lobster di sekitar tebing pinggir pantai.
“Kalau kita memaksa berangkat jelas bahaya, aktifitas kita lainnya ya selama ini Cuma bersih-bersih kapal, bikin alat-alat saja” ujar Suhendar.
Para nelayan berharap dalam beberapa hari kedepan cuaca bisa lebih kondusif, dan aman untuk aktifitas melaut. Akibat libur beberapa hari, nelayan tidak mendapatkan penghasilan.