TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Kenaikan harga tabung gas ukuran 3 kilogram atau gas melon yang juga terjadi ditingkat pengecer menuai keluhan dari pedagang makanan.
Salah satunya penjual makanan berupa gorengan di kawasan Dusun Krodan, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman.
Keluhan itu diungkapkan oleh salah seorang penjual gorengan yang biasa mangkal di tepi jalan, persisnya kawasan Dusun Krodan, Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman. Sudah sejak beberapa hari yang lalu, penjual gorengan yang menggunakan gerobak ini mengeluh. Namun keluhan hanya dirasakan sendiri olehnya. Penjual gorengan asal cirebon ini mengaku sudah biasa membeli gas elpigi ukuran 3 kilogram di warung kelontong salah satunya di grup madura. Harga pertabung gas melon biasa ia beli sebesar 20.000 rupiah. Namun saat ini sudah naik menjadi dua puluh dua ribu rupiah. Jika sebelum mengalami kenaikan harga, tabung gas melon bisa diantar ke lapak penjualan gorengannya, namun kini pengecer tabung gas tiga kilogram itu sudah tidak mau mengantarkan lagi dengan alasan tertentu. Rudi pratama mengaku dalam satu hari mangkal berjualan sejak pagi hingga malam hari, lebih dari dua tabung gas ukuran 3 kilogram bisa dihabiskan untuk kegiatan menggoreng satu adonan dalam satu wajan.
“Pas naik sama aja penjualan masih stabil, harapan saya bisa di tinjau untuk harga penjualan gasnya” ujar Rudi Pratama, salah seorang penjual gorengan.
Bahan makanan gorengan mulai dari molen pisang, molen ketela, tempe, tahu, maupun bakwan yang digoreng ini dijual dengan harga seribu rupiah untuk semua jenis gorengan. Lebih dari 150 buah dengan aneka macam gorengan, rudi pratama masih mengaku dilema karena khawatir tak laku antara menaikan harga gorengan atau mengecilkan ukuran gorengan seiring naiknya harga pertabung gas 3 kilogram.