TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sejumlah nelayan mengeluhkan banyaknya sampah yang mengotori kawasan pantai selatan Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sejak beberapa waktu terakhir.
Selain menggangu aktifitas para nelayan saat melaut, banyaknya sampah juga sering menyebabkan jaring nelayan sobek dan rusak.
Pantai congot menjadi salah satu kawasan pantai selatan Kulonprogo yang terdampak cuaca buruk sejak beberapa waktu terakhir. Selain mengalami gelombang tinggi, pantai ini juga mengalami boming sampah. Dimana banyak sampah bermunculan, baik di kawasan pantai maupun kawasan perairan. Menurut salah seorang nelayan pantai congot, joharsono, sampah itu terdiri dari berbagai macam jenis. Mulai dari sampah kayu dan plastik yang terbawa aliran Sungai Bogowonto, hingga sampah patahan karang yang sering muncul di tengah laut. Selain mengganggu aktifitas nelayan saat berada di pantai, banyaknya sampah ini juga sering mengganggu aktifitas nelayan ketika melaut. Pasalnya sejumlah nelayan sampah berupa kayu hingga pecahan karang yang tajam sering merobek dan merusak jaring nelayan. Hal ini merugikan para nelayan, karena dapat mempengaruhi hasil tangkapan, hingga menambah pekerjaan serta biaya untuk memperbaiki jaring.
“kalau sampah itu tinggal jenis sampahnya aja, kalau sampahnya jenis sampah karang langsung alatnya rusak, kalau jaring ya langsung robek, kalau untuk sampah dari kayu, dll masih bisa diatasi, kalau sampah karang itu tidak bisa di atasi, karena tajam, makanya kalau sampah itu repot bagi kami, alatnya rusak tidak dapat hasil, kalau pas untung kita dapet hasil kalau pas apes ya rugi” ujar Joharsono, salah seorang nelayan.
Menurut para nelayan, fenomena bomming sampah seperti ini biasa terjadi secara musiman setiap tahun. Hal tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kondisi musim, serta cuaca. Saat musim hujan seperti saat ini, sampah-sampah biasanya akan sering bermunculan. Namun saat musim kemarau, sampah akan banyak berkurang.