TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Kepulangan Mary Jane Veloso pulang ke Filipina, menjadi peristiwa menggembirakan, bagi komunitas lintas iman interfidei, yang selama ini turut mendampinginya untuk mencari keadilan.
Rasa syukur itu diwujudkan dalam doa bersama, di Kantor Interfidei, yang terletak di kawasan Banteng, Jalan Kaliurang, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Komunitas lintas iman interfidei menggelar doa syukur bersama atas kepulangan terpidana mati Mary Jane Veloso pulang ke Filipina, Rabu. Kepulangan Mary Jane Veloso pulang ke Filipina menjadi pertanda baik, karena menjadi salah satu bentuk penegakan keadilan bagi para korban perdagangan manusia dari sindikat narkoba. Satu hal yang sangat disyukuri komunitas lintas iman interfidei, yaitu Mary Jane Veloso telah terbebas dari hukuman mati, yang masih berlaku pada hukum positif Indonesia. Sedangkan, di filipina tidak berlaku hukuman mati dalam hukum positif mereka, sehingga Mary Jane Veloso akan menjalani masa hukuman seumur hidup. Namun setidaknya, mary jane veloso akan menjadi lebih dekat dan mudah dijenguk anggota keluarganya. Keputusan Pemerintah Indonesia untuk melakukan transfer of prisoner dengan Pemerintah Filipina pun patut diapresiasi, karena Pemerintah Indonesia mulai mempertimbangkan faktor-faktor penyebab seseorang, bisa menjadi korban perdagangan manusia sindikat narkoba. Dalam doa bersama ini, juga dilakukan komunikasi dengan celia veloso, ibunda dari Mary Jane Veloso, melalui daring. Ia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat indonesia, atas dukungan dan kepeduliannya hingga putrinya pulang ke Filipina. Kejadian yang menimpa mary jane veloso merupakan bentuk kerentanan, yang terjadi pada perempuan pekerja migran, yang menjadi sasaran sindikat perdagangan orang dan narkoba, karena faktor ekonomi atau kemiskinan.
“Tentu saja dalam mencari pekerjaan harus verifikasi orangnya, bukan hanya berdasarkan yang di percaya, bahkan orang-orang terdekat yang hanya sebatas teman yang dianggap dipercaya tidak bisa seperti itu, dalam mencari pekerjaan di luar negeri, harus di verifikasi pekerjaan seperti apa disana yang jelas” ujar Direktur LSM Beranda Migran, Hanindha Kristy.
Dalam catatan beranda migran, saat ini tren perdagangan orang di Indonesia, telah menyasar ke anak-anak muda dengan pendidikan tinggi. Mulanya, mereka direkrut untuk bekerja di Thailand, tapi dijebak untuk bekerja di Myanmar, Kamboja, atau Filpina pada perusahaan judi online. Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri tercatat sampai belasan ribu pasca pandemi Covid-19.