TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sementara itu, penumpang juga memadati Bandara Internasional Yogyakarta, di Kabupaten Kulonprogo, menjelang masa libur natal dan tahun baru 2024, 2025.
Pada libur panjang nataru 2024, 2025, jumlah penumpang di Bandara Internasional Yogyakarta, diprediksi meningkat, 15%, dibanding tahun sebelumnya.
Bandara Internasional Yogyakarta, di Kapanewon Temon, Kulonprogo, resmi membuka posko terpadu angkutan udara natal dan tahun baru pada Rabu siang. Posko ini, berlangsung selama 18 hari, dimulai 18 Desember 2024, hingga 5 Januari 2025. Pada liburan kali ini, diperkirakan jumlah penumpang meningkat sekitar 15 persen, dibandingkan periode yang sama tahun lalu. PT Angkasa Pura Indonesia memprediksi, jumlah penumpang Bandara Internasional Yogyakarta, meningkat dari 12 ribu orang per hari, menjadi rata-rata sekitar 14 ribu orang per hari, selama masa liburan 2024,2025. Puncak pergerakan penumpang, diprediksi terjadi pada 20 dan 21 Desember 2024, dengan pergerakan penumpang sekitar 19.600 penumpang. Hingga kini, sejumlah maskapai telah mengaktifkan slot penerbangan, dari yang sebelumnya hanya 3 kali sepekan, menjadi setiap hari. Sejumlah maskapai juga mengganti armadanya, dengan jenis pesawat berbadan lebar, demi mengakomodasi lonjakan penumpang. Selama periode angkutan libur nataru 2024, 2025, jumlah penerbangan pesawat juga diperkirakan naik, dari sebelumnya 82 penerbangan, menjadi 90 penerbangan per hari.
“Jika kita bandigkan dengan tahun lalu, pasti akan ada peningkatan, tahun ini dikemungkinan terjadi tepatnya di tanggal 20 atau 21 bertempatan di haru Jumat dan Sabtu, itu adapun periode saat ini penyebaran penumpang semakin panjang, karena long weekend sehingga untuk peningkatan premise itu kemungkinan akan besar. Untuk penumpang saat ini belum terlihat masih infhresh adapaun untuk prediksi selama posko ini akan tembus sampai 14.000, puncaknya sendiri akan tembus di angka 19.000 penumpang” ujar General Manager Bandara YIA, Ruly Artha.
Peningkatan pergerakan penumpang ini, juga berimbas pada pergerakan pesawat, yang diprediksi tumbuh 10%, dan kargo diperkirakan tumbuh 30 persen. Sementara untuk rute penerbangan masih didominasi tujuan Jakarta, Balikpapan, dan Denpasar.