TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan biasa, namun suatu heritage yang menjadi warisan langsung dari pendiri muhammadiyah, Ahmad Dahlan.
Ajaran di Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta, merupakan bagian dari ajaran ahmad dahlan, dan dapat diimplementasikan, dalam pendidikan dan kehidupan sehari-hari santri.
Mu’allimin memiliki banyak peran strategis pendidikan, yang berorientasi pada pembentukan generasi qur’ani, dan menjadi pusat pembelajaran bagi masyarakat umum. Artinya mu’allimin tak hanya mendidik santri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Kyai Haji Tafsir mengatakan hal itu, pada milad ke-106 Mu’allimin di Masjid Yuliana Kampus Terpadu Mu’allimin, Badut Lor, Argorejo, Sedayu, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pihaknya mengusulkan, agar Mu’allimin juga menyediakan ruang publik, lengkap dengan pengajar, yang siap memberikan pemahaman tentang islam dan kemuhammadiyahan. Pendidikan di mu’allimin terus menanamkan nilai keislaman kokoh, dikombinasikan dengan keterampilan relevan dengan kebutuhan zaman modern, segenap santri maupun alumni mu’allimin, harus menjadi representasi nyata, dari generasi qur’ani, yang mampu membawa perubahan positif bagi umat. Kehadiran mu’allimin sebagai pusat pembelajaran terbuka, bisa menjadi salah satu solusi bagi problematika keumatan, dengan semangat Kyai Haji Ahmad Dahlan, yang terus menjadi inspirasi, untuk mencetak individu soleh, namun juga pemimpin membawa kemajuan.
Tabligh akbar dengan tema, pendidikan qur’ani untuk kemakmuran umat, termasuk salah satu rangkaian milad ke-106 Mu’allimin.
milad ke-106 Mu’allimin, mengusung tema besar unstoppable journey, dan dapat diartikan terus bergerak, terus berjalan, serta terus berusaha, dalam membangun kekuatan dan keberanian bersama.