TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTANTO
Jumlah kasus tindak pidana atau kasus kriminalitas di wilayah hukum Polresta Sleman di tahun 2024 ini turun 5% jika dibandingkan tahun 2023. Di tahun 2023 sebanyak 1350 kasus sementara tahun ini 1285 kasus.
Dari 1.200 lebih kasus di tahun ini, kasus penipuan menjadi yang terbanyak. Mirisnya korban penipuan justru menimpa pelajar mahasiswa yang dianggap lebih melek teknologi.
Dihadapan awak media dalam keterangan pers kinerja Polresta Sleman selama tahun 2024 Kapolresta Sleman Kombespol Yuswanto Ardi menyebutkan selama tahun 2024 ini jumlah kasus tindak pidana atau kasus kriminalitas di wilayah hukum Polresta Sleman turun 5% atau 65 kasus jika dibandingkann periode tahun 2023. Tahun ini kasus kiriminalitas di Sleman sebanyak 1285 kasus, sementara di tahun 2023 terdapat 1350 kasus. Untuk penyelesaian kasus atau kraim kliren tahun mengalami kenaikan 15%. Jika tahun lalu dari 1350 kasus dapat diselesaikan 722 kasus sementara di tahun ini dari 1285 kasus dapat diselesaikan 827 kasus. Menurut Kapolresta Sleman Kombespol Yuswanto Ardi selama tahun ini terdapat 4 kasus menonjol diantarnya pencabulan sesama jenis, percobaan pembakaran dan pencurian mobil. Kapolresta Sleman Kombespol Yuswanto Ardi sangat menyayangkan jumlah kasus penipuan khususnya online di tahun ini meningkat dan korbanya justru pelajar dan mahasiswa yang dianggap lebih melek teknologi.
“Oleh karena itu dari komposisi bisa kita lihat, dari hari-hari kita pelajar dan mahasiswa, maka dari itu Kita sudah melakukan komunikasi dengan pihak sekolah dan kampus untuk diberikan materi dan sosialisasi agar memahami kejahatan dan pencegahan yang bisa di hadapi seperti penipuan pada saat mencari kos, penipuan pada saat mencari alat-alat komunikasi, hal-hal tersebut kita sudah sosialisasikan kepada mereka” ujar Kapolresta Sleman Kombespol Yuswanto Ardi.
Untuk kasus penyalahgunaan narkotika dan sikotropika tahun ini turun dari 69 kasus di tahun 2023 menjadi 36 kasus atau turun 48%, namun penyalahgunaan obat keras naik 2 persen. Polresta Sleman di tahun ini juga memperoleh beberapa penghargaan diantaranya penganugrahan predikat penilaian kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik tahun 2024 dari Ombusman Ridan Ketua Umum PSSI atas pengungkapan kasus dokter gadungan di PSS Sleman.