TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO-ARIEF HERIAWAN
Puluhan khotimin dan khotimah yang merupakan Santri Quran Training Center atau QTC Al-Mady mengikuti Khotmul Qur’an dan imtihan dengan metode ummi berlangsung di Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Kegiatan ini digelar sebagai wujud pertanggungjawaban dan peningkatan literasi serta syiar Al-Quran kepada generasi muda, di tengah gempuran era digital.
Dihadapan ratusan pengguna metode ummi, orang tua wali santri serta ustadz ustadzah, para santri unjuk kemampuan mengimplementasikan pelajaran literasi al-quran dengan metode ummi, yang selama ini sudah di dapat di QTC Al-Mady. Puluhan santri ini mengikuti gelaran Khotmul Qur’an dan imtihan guna mengimplementasikan literasi Al-Quran yang selama ini sudah dipelajari mereka belajar Al-Quran menggunakan metode ummi yaitu metode pembelajaran Al-Quran dengan bahasa ibu yang menyenangkan dan menyentuh hati. Seperti diketahui metode ummi merupakan metode membaca Al-Quran langsung memasukkan dan mempraktekkan bacaan tartil sesuai dengan kaidah ilmu tajwid sistem yang dikembangkan tak hanya menekankan pada tartil saja, namun santri juga diajarkan memahami kaidah bahasa Al-Quran serta arti dan makna didalamnya.
“Hari ini kita mengajak sebanyak 100 santri yang terdiri dari pembelajaran Qurani, tartil, KBI, taitul arfam anak-anak serta orang dewasa, kita juga ada santri dewasa dengan total 140 anak, dan santri anak-anak sebanyak 191 anak” ujar Ketua Panitia, Peni Rahmawati.
QTC Al-Mady merupakan tempat belajar Al-Quran dari dasar, yakni dari tartil tajwid dan sesudahnya tahfidz. Disini santri juga diajarkan kaifatushalli dimana santri akan dibimbing untuk fasih membaca al-quran yang benar dan tepat hingga memahami makna dan tuntunan solat. Sedangkan imtihan sendiri merupakan bentuk pertanggungjawaban hasil pembelajaran santri dihadapan pembimbing wali santri serta masyarakat luas.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan minat generasi muda, dalam mempelajari literasi Al-Quran menggunakan metodi ummi, dapat meningkat, sehingga literasi al-quran dapat lebih eksis, di tengah gempuran digital.