Libur Nataru, Wisatawan Diminta Jalan Kaki Masuk Malioboro

Libur Nataru, Wisatawan Diminta Jalan Kaki Masuk Malioboro

TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI

Sementara itu, wisatawan diimbau untuk berjalan kaki saat hendak memasuki kawasan Malioboro.

Hal ini karena, Malioboro diperkirakan padat, selama libur natal 2024 dan tahun baru 2025.

Malioboro, masih menjadi magnet utama bagi wisatawan, di masa libur natal dan tahun baru 2024,2025. Kepadatan obyek wisata favorit turis ini, bisa dipantau petugas, melalui ruang kendali smart province Daerah Istimewa Yogyakarta, di lantai 3 Gedung Unit 9, Kantor Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepatihan, Danurejan, Kota Yogyakarta. Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyiapkan kebijakan, untuk mengurai kepadatan lalu-lintas di kawasan Malioboro. Salah satunya adalah, tidak memperkenankan bus besar memasuki kawasan Malioboro, dan wisatawan bisa berjalan kaki, saat hendak memasuki Malioboro.

“Sudah saya pastikan, nanti di wilayah Malioboro, untuk itu silahkan kendaraan dipilih mau parkir di kantong-kantong yang sudah disiapkan, kendaraan tidak akan masuk di wilayah malioboro, maka kami berharap untuk pengendara yang akan ke malioboro untuk tidak nekat melintas malioboro, silahkan cari alternative parkir yang tidak jauh dari malioboro” ujar Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Dinas Perhubungan DIY, Sumariyoto.

Untuk mempermudah mobilitas wisatawan menjelajah Malioboro, Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyediakan sejumlah kantong parkir resmi, seperti Taman Parkir Abu Bakar Ali, Senopati, Sriwedani, Ngabean, dan beberapa sirip jalan, yang tak jauh dari kawasan wisata legendars itu. Rombongan wisatawan, utamanya yang menggunakan bus besar, bisa memilih parkir di halaman Bandara Adisucipto Yogyakarta, kemudian menggunakan moda transportasi umum Trans Jogja, untuk menuju pusat Kota Yogyakarta. Pemerintah Daerah, Daerah Istimewa Yogyakarta juga telah menyiapkan sejumlah rekayasa jalan, terutama untuk pintu masuk Malioboro dari arah Jalan Margo Utomo. Satu di antaranya adalah, buka tutup jalan menuju ke Malioboro, yang diterapkan secara situasional, dan seluruh kendaraan terlebih dahulu, diarahkan memutar melalui Stadion Kridosono. Skema ini diterapkan untuk menjaga kelancaran arus lalu-lintas, utamanya mengurai penumpukan kendaraan bermotor, di kawasan Malioboro.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *