Pantau 9,2 Juta Pergerakan Wisatawan Nataru, DIY Pasang 374 CCTV

Pantau 9,2 Juta Pergerakan Wisatawan Nataru, DIY Pasang 374 CCTV

TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI

Menurut proyeksi Dinas Perhubungan dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah pergerakan wisatwan, yang masuk ke DIY, pada masa libur natal dan tahun baru 2025, hampir 10 juta orang.

Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, memasang lebih dari 300 kamera pengawas, di 5 kabupaten, kota, untuk memantau pergerakan jutaan wisatawan, yang masuk ke Yogyakarta.

Dinas Perhubungan dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, memproyeksikan, jumlah pergerakan wisatwan, yang masuk ke bumi mataram ini, pada masa libur natal dan tahun baru 2025, mencapai 9,2 juta orang. Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, memasang 374 kamera pengawas, di 5 kabupaten, kota, untuk memantau pergerakan jutaan wisatawan, yang masuk ke Yogyakarta. Proyeksi ini mencakup pengunjung, yang menempuh perjalanan minimal 60 kilometer pulang pergi, tinggal minimal 6 jam di destinasi wisata, dan mengonsumsi produk wisata dan atau menginap di akomodasi komersial. Tiga kategori proyeksi jumlah wisatawan, yang berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta, selama masa nataru, adalah, pertama, berdasarkan mobile positioning data di bulan Desember 2024, diperkirakan lebih dari 3 koma 3 juta orang. Kedua, jumlah pengunjung ke obyek wisata di kabupaten, kota selama libur natal 2024 dan tahun baru 2025 diperkirakan 1,5 juta hingga 1,7 juta orang. Ketiga, perkiraan jumlah tamu menginap di hotel bintang dan non-bintang, pada bulan Desember 2024 diperkirakan lebih dari 1 juta orang.

Untuk mengantisipasi kemacetan lalu-lintas, di masa libur nataru 2024, 2025, Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta, telah berkoordinasi dengan Kepolisian dan Dinas Perhubungan. Beberapa langkah yang dilakukan antara lain manajemen dan rekayasa lalu lintas, salah satunya dengan memasang 374 kamera pengawas. Ratusan kamera ini, dipantau melalui ruang kendali smart province Daerah Istimewa Yogyakarta. Di sini, petugas bisa memantau mobilitas wisatawan, mulai dari pergerakan pengunjung, kendaraan bermotor, hingga jumlah orang, yang mengunjungi Daerah Istimewa Yogyakarta. Upaya ini diharapkan mampu mengurai kepadatan arus kendaraan, terutama di lokasi wisata favorit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *