TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Masjid trayu, menjadi salah satu masjid bersejarah sekaligus masjid tertua di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Masjid ini berusia lebih dari dua abad, dan dibangun paku alam pertama.
Masjid trayu terletak di dusun trayu, kalurahan tirtorahayu, kapanewon galur, kulon progo, daerah istimewa yogyakarta, dan menjadi salah satu masjid tertua di bumi binangun. Masjid kuno ini, didirikan pangeran notokusumo atau pangeran adipati paku alam pertama, antara tahun seribu-813 hingga seribu-829. Di masa itu secara politis umumnya, masjid digunakan sebagai pathok, atau penanda bagi penguasa. Sebutan khas untuk penanda kekuasaan ini adalah, pathok nagoro. Namun belum diketahui secara pasti, masjid trayu bagian dari pathok nagoro. Meski demikian, masjid trayu merupakan penanda puro pakualaman dalam menguatkan akarnya di bidang agama, yang salah satunya mendirikan masjid, untuk masyarakat yang berada di wilayah kekuasannya. Masjid ini, memiliki halaman luas dengan 2 pohon sawo kecik tepat di depannya, dan bentuk mustoko yang khas. Keunikan masjid ini juga terletak pada bagian atap bangunan utama, yang berbentuk tajug susun tiga. Selain banyak dihiasi ornamen dan corak warna khas puro pakualaman, masjid trayu juga memiliki 20 pilar penyangga, di dalam ruang utama. Pilar ini telah disambung dengan pilar beton, sehingga membuat bangunan utama masjid, menjadi lebih tinggi sekitar 180 sentimeter, dari tinggi bangunan aslinya.
Ditetapkan sebagai cagar budaya sejak 2018, masjid trayu hingga saat ini masih digunakan sebagai pusat kegiatan peribadatan masyarakat sekitar. Sempat direnovasi 2 kali, masjid ini masih menyisakan sejumlah bangunan asli, seperti atap bangunan utama, pilar penyangga, lantai, mimbar, hingga bedug. Sementara mustoko masjid merupakan tiruan, karena aslinya telah dibawa ke museum puro pakualaman sebagai benda koleksi.