Ketahanan Pangan

TVRI YOGYAKARTA NEWSAGUNG NUGROHO DAN ARIEF HERIAWAN

Momentum libur hari raya lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah disambut pengelola destinasi wisata di kawasan Mangunan Dlingo Bantul untuk berbenah dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.

Koordinasi diperlukan bagi pengelola wisata di kawasan Mangunan Dlingo untuk memberi kenyamanan bagi wisatawan dari luar Yogyakarta.

Saat ini indonesia berupaya mencapai ketahanan pangan melalui peningkatan produksi pangan domestik, impor pangan, serta distribusi yang efisien. Hal ini disampaikan deputi bidang penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan Andriko Noto Susanto saat menghadiri FGD dan bedah buku daulat pangan yang berjudul beragam bergizi seimbang dan aman di Yogyakarta. Menurut Andriko Noto Susanto, indikator utama ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan yang cukup secara nasional maupun rumah tangga, akses terhadap pangan, serta pemanfaatan pangan yang baik.

Disisi lain  kedaulatan pangan adalah hak setiap bangsa dan setiap rakyat untuk memproduksi pangan secara mandiri serta untuk menentukan sistem pertanian dan pangan mereka sendiri yang sesuai dengan nilai-nilai budaya dan sistem produksi lokal. Konsep ini menekankan pentingnya kemandirian pangan pada tingkat nasional dan lokal, serta penghormatan terhadap sistem produksi pangan tradisional dan berkelanjutan. Konsep  kedaulatan pangan menentang ketergantungan pada impor pangan dan menekankan petani kecil untuk menentukan kebijakan pangan mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan.

Kedepan masyarakat diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip kedaulatan pangan melalui sistem pertanian tradisional yang berkelanjutan, berbasis pada pengetahuan lokal, dan mempertahankan kemandirian dalam memproduksi pangan sesuai dengan budaya dan lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *