TVRI YOGYAKARTA NEWS – AGUNG NUGROHO DAN ARIEF HERIAWAN
Sampai saat ini hampir 90 persen sekolah di DIY sudah menerapkan Kurikulum Merdeka yang bisa mewadahi kreativitas siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat atas atau sederajat.
Dalam proses pembelajaran Kurikulum Merdeka, setiap daerah dituntut dapat memperkuat proses belajar guna melahirkan siswa yang unggul dan berkualitas.
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Daerah Istimewa Yogyakarta (BPMP DIY), Bambang Hadi Waluya, saat membuka Festival Kurikulum Merdeka mengatakan, saat ini siswa membutuhkan sistem pendidikan yang mengakomodasi kreativitas dan berbagai macam potensi yang dimiliki siswa. Agar kreativitas siswa terwadahi dengan baik, maka wajib diberikan kemerdekaan belajar. Selain itu, Kurikulum Merdeka juga dimaksudkan untuk memberikan ruang belajar dan berbagi praktik bagi para pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua guna memperkuat ekosistem positif dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Diadakan berbagai lomba kreativitas siswa melalui pameran potret cerita dan gelar wicara. Selain itu, melalui kegiatan ini para guru bisa menjadi penggerak dalam proses pembelajaran di sekolah-sekolah. Bambang Hadi Waluya menambahkan, di antara seluruh elemen pemangku pendidikan di DIY, baik unsur pemda maupun UPT Kemendikbudristek dapat menjalin kolaborasi terbaik untuk meningkatkan mutu layanan pendidikan di DIY dengan basis kebijakan Merdeka Belajar.
Festival Kurikulum Merdeka diisi dengan lomba kreativitas siswa dari perwakilan sekolah dasar se-kabupaten dan kota di DIY, serta pameran foto dari perwakilan UPT di bawah Kementerian Pendidikan dan dialog mengenai Kurikulum Merdeka Belajar.