TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Gerakan pasar murah dengan subsidi menjadi pilihan PEMDA DIY untuk menekan harga kebutuhan pokok yang cenderung naik akhir-akhir ini. Dengan harga yang terjangkau, harapannya akan sedikit mengurangi beban kesulitan keuangan masyarakat kecil, selain itu, mampu membuat stabil harga kebutuhan pokok di pasaran.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta melalui dinas pertanian dan ketahanan pangan (DPKP) rutin menggelar gerakan pasar murah dengan sistem subsidi guna menekan harga kebutuhan pokok yang naik akhir-akhir ini. Berbagai komoditas bahan pokok yang dijual dengan harga di bawah pasaran, yaitu beras, minyak goreng, telur ayam, dan beberapa komoditas lainnya. Gerakan pasar murah ini telah dilakukan sejak Idul Fitri lalu dengan menyasar masyarakat kelas menengah dan bawah di seluruh wilayah Yogyakarta. Untuk rencana gerakan pasar murah selanjutnya, Dkpp DIY menyasar kemantren kraton, Kota Yogyakarta. Analis ketahanan pangan DPKP DIY, sumaryatin menyebut sekitar 10 ton sembako akan digelontorkan untuk menyukseskan setiap gerakan pasar murah seperti yang digelar di Kemantren Kotagede, Kota Yogyakarta. Setiap satu kilogram komoditas, PEMDA DIY akan mensubsidi sebanyak 1.850 rupiah sehingga totalnya akan mencapai 18,5 juta rupiah untuk setiap gerakan pasar murah. Subdisi 1850 rupiah berasal dari Badan Pangan Nasional sebesar 850 rupiah dan Bank Indonesia sebesar 1000 rupiah. Ia berharap melalui gerakan pasar murah yang dilakukan secara rutin akan dapat menstabilkan harga kebutuhan pokok yang cenderung naik akhir-akhir ini, dikataknnya, minyak menjadi komoditas yang diburu masyarakat saat ini karena harganya sedang melonjak di pasaran, sedangkan beras kurang begitu diminati karena adanya program bantuan pangan 1 KK 10 kilogram yang belum lama digelontorkan pemerintah ke masyarakat beberapa waktu lalu.
Dalam gerakan pasar murah, lapak minyakita langsung diserbu masyarakat yang datang karena harganya di bawah pasaran, dan adanya pemberitaan, dimana harga eceran tertinggi (HET) akan naik mulai minggu depan. Untuk ukuran 900 ml, per botol dijual dengan harga 12.500 rupiah dan 1 dus berisi 12 botol dijual dengan harga 150 ribu rupiah. Di pasaran untuk ukuran yang sama, bisa dijual dengan harga 14-15 ribu rupiah, sedangkan untuk ukuran 1 liter dijual dengan harga 16 ribu rupiah.