TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Sementara itu, seorang warga di Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, secara sukarela menyediakan seperangkat gamelan untuk digunakan umum, tanpa dipungut biaya.
Hal itu dilakukannya, sebagai upaya dalam melestarikan kesenian gamelan, sehingga bisa menjadi sarana belajar bagi generasi milenial.
Berawal dari ungkapan, wong jowo ojo ilang jawane, dokter gigi legowo hamijaya spesialis bedah mulut memperbarui seperangkat gamelan seperti kempul, gong, kenong, bonang, demung, hingga kendang yang merupakan warisan orang tuanya. Seperangkat gamelan ini, sudah lama tidak digunakan. Usia seperangkat gamelannya diperkriakan sudah lebih dari 70 tahun, dan tersimpan dalam sebuah ruang di belakang rumah utama. Setelah dilaras, kini kondisinya pun sudah menjadi bagus, dan bisa digunakan untuk ditabuh maupun dipukul. Dahulu, sejak kedua orang tuanya masih hidup, seperangkat gamelan dengan total sekitar 30 buah ini, digunakan untuk latihan uyon-uyon. Namun terkadang juga gamelan ini, untuk mengiringi tarian, yang dimainkan kerabatnya sendiri, saat sedang menjamu tamu, yang singgah dari perjalanan jauh, maupun dari luar negeri, yang datang ke rumah tabon orang tuanya. Seiring berjalannya waktu, sepeninggal kedua orang tuanya itu, seperangkat gamelan menjadi tak terawat, dan tak pernah lagi ditabuh. Karena itu, perlu dan penting untuk diperbarui ulang, sehingga bisa menghasilkan bunyi yang selaras saat digunakan. Diperlukan waktu satu setengah bulan, seperangkat gamelan ini akhirnya bisa kembali, digunakan sebagaimana mestinya, dan menghasilkan suara sediakala. Salah satunya saat mengiringi pementasan wayang, di pendopo rumahnya di Dusun Carikan, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Prambanan, Kabupaten Sleman, beberapa waktu yang lalu.
“Kalau untuk bersama keluarga, hanya untuk latihan, uyon-uyon, iringan beksan, kalau dulu untuk menjamu tamu dari luar negri maupun dalam negri” ungkap pemilik gamelan, AKBP Drg. Legowo Hamijaya, SP., BM.
Legowo menghimbau, masyarakat yang hendak menggunakan seperangkat gamelan di rumahnya, untuk keperluan latihan karawitan maupun mengiringi tari, bisa menggunakan sebuah pendopo di dekat ruang penyimpan gamelan. Penggunaan gamelan termasuk pendopo ini tidak dipungut biaya, hanya masyarakat diminta untuk menjaganya agar tidak rusak.