TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Puluhan warga Kulonprogo menggelar aksi protes di sekitar ruas Jalan Gayam, Kalurahan Banyuroto, yang menjadi penghubung Kapanewon Pengasih, Nanggulan serta Girimulyo Kulonprogo.
Selain memasang sejumlah spanduk, warga juga menggelar aksi menanam pohon pisang di tengah jalan, serta melakukan doa bersama, sebagai bentuk protes atas kerusakan jalan yang sudah terjadi sejak belasan tahun lalu.
Aksi protes ini dilakukan sejumlah warga yang berasal dari 3 dusun yakni Gayam, Tawang serta Gendol, yang masuk wilayah Kalurahan Banyuroto, Kapanewon Nanggulan, Kulonprogo. Selain memasang sejumlah spanduk bernada protes, warga juga nampak menanam pohon pisang di tengah jalan secara bersama-sama. Warga menggelar aksi ini sebagai bentuk protes atas kondisi jalan di wilayah mereka yang mengalami kerusakan parah selama bertahun-tahun, namun tak juga diperbaiki. Padahal jalan ini merupakan jalur alternatif yang menghubungkan 3 kapanewon yakni Kapanewon Pengasih, Nanggulan serta Girimulyo Kulonprogo. Salah seorang warga, Yulianto, mengatakan jalan sepanjang 10 kilometer ini telah mengalami kerusakan parah sejak tahun 2013 lalu. Kerusakan terjadi di sepanjang ruas jalan meliputi 4 wilayah padukuhan yakni Gayam, Tawang, Gendol, serta Banyumeneng. Selain membahayakan, kerusakan jalan ini juga berdampak pada terganggunya aktifitas warga. Baik itu untuk berangkat bekerja, bersekolah, menuju pasar, hingga menuju lahan pertanian dan sebagainya. Warga sendiri mengaku telah beberapa kali mengajukan usulan perbaikan, namun hingga saat ini belum juga ada tindak lanjut dari pemerintah sama sekali. Bahkan dikatakan, pemerintah daerah justru menurunkan status jalan tersebut dari semula jalan kabupaten menjadi jalan lingkungan di bawah pengelolaan desa. Sehingga membuat warga semakin kecewa.
“Semoga pemimpin kita siapapun itu segera memperbiki jalan kita, karena kasihan kami, di tempat yang lain ada lubang kecil aja langsung di perbaiki, mosok di wilayah kita yang jalannya rusak parah tidak segera diperbaiki” ujar Isdiarto, salah seorang tokoh masyarakat.
Diakhiri dengan aksi doa bersama, warga berharap adanya aksi ini dapat mendorong pihak pihak terkait agar dapat segera melakukan tindak lanjut dengan melakukan perbaikan. Warga melalui Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kalurahan (LPMK) Banyuroto, Bambang Nurcahyo, juga mengaku akan memfasilitasi keinginan warga untuk bisa melakukan audiensi dengan Pejabat Bupati Kulonprogo demi menyampaikan keluhan dan keinginan mereka.