TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Akibat terdampak longsor Senin sore, salah satu pagar bangunan komplek SMP Negri 2 Kokap Kulonprogo diketahui ambrol.
Guna memastikan aktifitas belajar-mengajar tidak terganggu, pihak sekolah pun menggelar kerja bakti masal untuk memindahkan material longsoran dengan melibatkan para siswa maupun guru.
Seperti inilah detik-detik, saat longsor menimpa salah satu komplek bangunan SMP Negri 2 Kokap Kulonprogo yang terletak di Kalurahan Hargotirto, Kokap, Senin sore. Selain mengakibatkan bangunan pagar ruang hall sekolah ambrol, material longsoran yang berasal dari sebuah tebing bukit setinggi 5 meter yang berada tepat di atasnya, juga mengakibatkan akses jalan penghubung ruang tata usaha, ruang praktikum, serta sejumlah ruang kelas terganggu.guna memastikan aktifitas belajar-mengajar tetap berjalan normal, pihak sekolah pun menggelar kerja bakti masal yang diikuti seluruh warga sekolah. Ratusan murid maupun guru nampak dikerahkan untuk bersama-sama memindahkan material longsoran berupa lumpur dan batu, ke tempat yang lebih aman. Untuk sementara, pihak sekolah juga terpaksa meniadakan kegiatan belajar-mengajar bagi sebagian siswa, agar proses evakuasi berjalan lancar. Kepada sekolah smp 2 negri kokap, sudamar, mengatakan peristiwa longsor semacam ini memang bukan kali pertama terjadi. Hal itu dikarenakan posisi sekolah yang berada tepat di bawah bukit. Dimana jarak antara tebing dengan bangunan sekolah hanya sekitar 2 meter saja.
“Ini kejadiannya kemarin siang, pukul 14:00 WIB hujan lebat di sekitar SMP Negri 2 Kokap Kulonprogo, kemudian terjadi longsor pukul 15:30 WIB, bangunan yang terdampak itu ada tembok gedung, penanganan ringan dari kami, murid, guru, dan tenaga pendidik melakukan kerja bakti bersih-bersih tempat terdampak. Pelajaran siswa saat ini system pembelajarannya shift-shiftan” ungkap Kepala Sekolah SMP Negri 2 Kokap Kulonprogo, Sudamar.
Pihak sekolah telah melaporkan peristiwa ini ke BPBD maupun Disdikpora Kulonprogo. Guna mengantisipasi terjadinya longsoran susulan serta hal-hal yang tidak diinginkan, pihak sekolah akan segera mengajukan permohonan pembuatan tanggul atau bronjong di sekitar lokasi longsor. Mengingat sampai saat ini, di sepanjang sisi tebing tidak ada pelindung apapun, sehingga sangat rawan dan beresiko terjadi longsor.