Teliti Fosil Jutaan Tahun Alumni UGM Jadi Manusia Termuda Indonesia ke Antartika

Teliti Fosil Jutaan Tahun Alumni UGM Jadi Manusia Termuda Indonesia ke Antartika

TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTANTO

Seorang alumni Universitas Gadjah Mada mencatatkan diri sebagai peneliti termuda asal Indonesia yang berhasil pergi ke Antartika. Pria bernama Gerry Utama itu menginjakkan kaki di kutub selatan saat usianya masih 30 tahun.

Gerry Utama juga menjadi orang asean pertama yang mengikuti program ekspedisi Antartika Rusia, dan menemukan fosil kayu berusia 130 juta tahun lalu.

Indonesia dan Universitas Gadjah Mada wajib berbangga.betapa tidak, salah seorang warganya bernama Gerry Utama berhasil menginjakkan kaki di Benua Antartika dalam sebuah misi penelitian. Alumnus Fakultas Geografi UGM ini juga mencatatkan diri sebagai peneliti termuda asal Indonesia yang berhasil menjelajahi Kutub Selatan. Saat sampai ke Antartika pada Februari hingga Juli 2024, usia Gerry Utama masih 30 tahun. Gerry Utama datang ke Antartika sebagai bagian dari misi Russian Antarctica Expedition atau RAE, saat ia tengah menempuh program magister di Universitas Saint Petersburg. Ia berangkat ke Antartika bersama tim RAE menggunakan kapal riset akademik tyroshnikov dari Rusia, dan berlayar selama hampir 1 bulan. Selama di sana, ia ditugaskan di Stasiun Mirny yang merupakan salah satu stasiun pemantauan tertua di Antartika. Gerry Utama meneliti rekonstruksi atlas baru di wilayah pulau king george untuk Pemerintah Rusia. Dalam penelitian tersebut, Gerry Utama dan tim juga berhasil menemukan sebuah fosil kayu berusia 130 juta tahun lalu. Temuan ini menjadi indikasi adanya vegetasi pohon-pohon besar di pulau king george yang berada di Zona Antartika Bara.

“Temuan disana banyak sekali yang saya dapat, ada temuan fosil kayu degan usia 130 juta tahun yang lalu, itu mengindikasi bahwa Pulau Kingyors di Zona Antartika Barat itu pernah mengalami proses tektonisme, dan berada di fase dimana fegetasi berkembrium artinya dengan pohon-pohon besar itu pernah ada di Pulau Kingyors, sehingga ini menjadi indikasi bahwa dalam mengetahui perubahan iklim fenomena-fenomena yang terjadi di masa lampau, sehingga Antartika itu menjadi sebuah memory yang menyimpan informasi tentang sejarah terjadinya proses geologi atau geomorfologi yang ada di muka bumi” ujar Alumnus UGM, Gerry Utama.

Sebelum Gerry Utama, alumnus UGM lain bernama Nugroho Imam Setiawan juga pernah menjelajahi Benua Antartika pada November 2016 hingga Maret 2017 silam. Dosen Teknik Geologi UGM itu berangkat ke Antartika bersama peneliti lain dari Lembaga Japan Antarctic Research Expedition atau JARE. Di sana ia meneliti batuan metamorf yang telah berusia 2,5 miliar hingga 500 juta tahun yang lalu.

UGM sendiri berencana membuka program studi atau pusat studi khusus yang berkaitan dengan Antartika, agar semakin banyak mahasiswa atau dosen yang bisa menjelajah ke sana.

Hingga kini tercatat baru ada tujuh peneliti asal Indonesia yang berhasil menginjakkan kaki di Benua Antartika.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *