Meneguhkan Komitmen Keumatan dan Kebangsaan HMI

Meneguhkan Komitmen Keumatan dan Kebangsaan HMI

TVRI YOGYAKARTA NEWS – MOCHAMMAD HAFID

Himpunan Mahasiswa Islam, bukan hanya sebatas organisasi kader dan organisasi perjuangan, tetapi juga merupakan lembaga yang memiliki peran sebagai aktor perantara, yang bisa menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah.

HMI juga diharapkan mampu meneguhkan komitmen keumatan, dan sebagai salah satu elemen kekuatan moral bangsa.

Himpunan Mahasiswa Islam, merupakan salah satu organisasi mahasiswa, yang telah teruji mewarnai perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Berdiri pada 5 Februari 1947, di tengah pergolakan revolusi kemerdekaan, Himpunan Mahasiswa Islam lahir sebagai wujud dari tekad generasi muda, untuk menyelaraskan nilai-nilai islam, dengan semangat kebangsaan. Selama hampir delapan dekade, Himpunan Mahasiswa Islam telah menjadi simbol perjuangan intelektual, spiritual, dan transformasi sosial, tak terpisahkan dari upaya membangun peradaban masyarakat berdaulat dan bermartabat. Tahun 2025, di usia ke-78, Himpunan Mahasiswa Islam berdiri di tengah pusaran perubahan zaman, yang begitu cepat dan kompleks. Perayaan dies natalis ke-78,  Himpunan Mahasiswa Islam, seyogyanya bukan sekedar dijadikan seremoni reflektif, atas perjalanan panjang organisasi ini, dalam membentuk intelektual muslim progresif. Lebih dari itu, ini adalah momentum untuk mengkaji tantangan geopolitik global, yang terus berubah, serta merumuskan strategi kader dalam menjawab dinamika dunia kontemporer. Bahkan, himpunan mahasiswa islam, bukan hanya sebatas organisasi kader dan organisasi perjuangan, tetapi juga merupakan lembaga yang memiliki peran sebagai aktor perantara, yang bisa menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah. Himpunan Mahasiswa Islam juga diharapkan mampu meneguhkan komitmen keumatan, dan sebagai salah satu elemen kekuatan moral bangsa.

“Aktivis-aktivis yang di bentuk didalam Himpunan Mahasiswa Islam itu akan dibentuk untuk mencapai tujuan Himpunan Mahasiswa Islam yaitu mencita-citakan 5 kualitas insan kita, yaitu insan akademik, insan pengabdi, insan pencipta, insan berlafas islam,  insan yang bertanggungjawab, untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur” ujar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam Korkom UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Faldi Waldi.

Pada 5 Februari 2025, Himpunan Mahasiswa Islam genap berusia 78 tahun. Tidak sedikit para tokoh nasional, yang terlahir dari organisasi mahasiswa islam tertua di Indonesia ini, mulai dari akademik, politik, hingga pemerintahan. Tokoh nasional seperti, cendekiawan muslim Almarhum Nurcholish Madjid atau Cak Nur, Wakil Presiden ke-10 dan 12 Republik Indonesia Yusuf Kalla, eks Menkopolhukam RI Mahfud MD, hingga mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan, merupakan tokoh-tokoh yang dibesarkan di Himpunan Mahasiswa Islam. Selain beberapa tokoh Nasional, Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, juga merupakan mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam.

Himpunan Mahasiswa Islam pertama kali, diprakarsai Lafran Pane, yang merupakan mahasiswa Sekolah Tinggi Islam, yang sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia, di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *