Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi 150 Orang Rawat Inap

Jumlah Korban Keracunan Bertambah Jadi 150 Orang Rawat Inap

TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTANTO

Jumlah korban keracunan massal akibat menyantap hidangan hajatan pernikahan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin pagi bertambah menjadi 150 orang. Dari jumlah tersebut, 27 orang di antaranya dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat guna menjalani rawat inap.

Dinas Kesehatan setempat dan instansi terkait lainnya, mendirikan posko terpadu kesehatan untuk mendata, sekaligus assessment guna mengantisipasi bertambahnya jumlah korban.

Berdasarkan data posko terpadu kesehatan, yang didirikan di sekitar lokasi keracunan massal akibat menyantap hidangan hajatan pernikahan di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, jumlah korban keracunan massal, terus bertambah. Senin pagi hingga menjelang siang, sejumlah warga korban keracunan berdatangan ke posko, untuk mendapatkan assessment awal, sekaligus pendataan. Sebagian di antaranya bahkan harus diinfus dan mendapatkan perawatan intensif, sebelum akhirnya dirujuk atau dilarikan ke rumah sakit terdekat. Kepala Puskesmas Tempel 1 Sleman, Dokter Diana Kusumawati menerangkan, hingga Senin pukul 9:30 WIB, jumlah korban keracunan bertambah menjadi 150 orang. Dari jumlah tersebut, 27 d iantaranya harus dirawat inap di rumah sakit. Selain di posko dan rumah sakit, sejumlah warga juga ada yang dirawat di klinik kesehatan, di depan lokasi kejadian atau rumah hajatan pernikahan.

“Kurang lebih 10 orang, yang dirujuk 3, yang masih bisa ditangani disini, akan kita tangani disini,  karena memang belum membaik, karena salah satunya diare, total sampe saat ini ada 150 orang, yang opname sekitar 27 orang” ujar Kepala Puskesmas Tempel 1 Sleman, Dokter Diana Kusumawati.

Sebelumnya, ratusan orang mengalami diare, pusing dan demam diduga keracunan, usai menyantap hidangan hajatan pernikahan di Dusun Krasakan, Desa Lumbungrejo, Kecamatan Tempel, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui penyebabnya, sejumlah sampel makanan hajatan diambil untuk dicek ke laboratorium kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *