TVRI YOGYAKARTA NEWS – TRI HARTANTO
Masih dari peristiwa keracunan makanan. Saudara, Puskesmas Tempel didukung Dinkes Sleman, Dinsos dan BPBD membuka posko penanganan korban keracunan. Posko akan dievaluasi setelah 2 hari.
Hingga Selasa pagi, jumlah korban keracunan massal hajatan pernikahan mencapai 162 orang, dengan 47 orang di antarnya rawat inap dan 115 rawat jalan. Kepala Puskesmas Tempel, sekaligus penanggung jawab posko penanganan korban keracunan massal, Diana Kusumawati menyebut, saat ini Dinkes menaikan status kasus tersebut menjadi kejadian luar biasa, atau KLB. Meski demikian, pihaknya akan melakukan evaluasi posko setelah 2X24 jam. Jika kondisi sudah melandai maka posko akan ditutup, namum pelayanan kesehatan tetap berjalan.
“Nanti kita akan evaluasi lagi, sementara baru 2×24 jam poskonya, mudah-mudahan nanti ketika kita lihat kasusnya sudah turun, maka akan kita tutup saja, untuk posko yang bukan untuk kesehatan mungkin masih dibuka, tapi kalau posko kesehatan kalau kasusnya sudah tertasi maka akan kita tutup, 2×24 jam yang dimaksud itu mulai dari kemarin” ujar Kepala Puskesmas Tempel, sekaligus penanggung jawab posko penanganan korban keracunan massal, Diana Kusumawati.
Semetara hingga Senin sore, tim gabungan sudah terjun langsung, ke Pondok Rejo Tempel, guna membantu penanganan korban keracunan massal, di antaranya TNI, Polri, Dinas Sosial, bahkan BPBD Sleman menerjunkan kendaraan toilet umum, dan mendirikan dapur lapangan, termasuk Polresta Sleman juga mendirikan tenda posko.