TVRI YOGYAKARTA NEWS – MUCHAMMAD RIDWAN
Warga Padukuhan Karangsari, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman berebut hasil bumi yang disusun menjadi delapan gunungan.
Kirab bregodo juga turut memeriahkan kegiatan budaya yang digelar setiap thaun ini.
Rebutan hasil bumi yang disusun menyerupai gunungan ini dilakukan warga di Lapangan Padukuhan Karangsari, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Tak berselang lama, hasil bumi yang disusun menyerupai gunungan berjumlah delapan buah inipun habis dalam sekejap. Gunungan tinggal kerangka bambu, sementara hasil bumi mulai dari jenis sayuran seperti sawi putih, terong, cabai erah keriting, dan jenis buah-buahan mulai dari jeruk, apel maupun buah pir yang direbutkan setiap orang ini selanjutnya dibawa pulang. Sebelumnya, gunungan yang berjumlah delapan buah dengan tinggi dua meter ini didoakan dan kemudian diarak mengelilingi sebagian pemukiman warga di Padukuhan Karangsari, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman. Melintasi sejumlah jalan utama di Padukuhan Karangsari, Kalurahan Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, kirab delapan gunungan dikawal pasukan bregodo. Sampai di lapangan padukuhan, upacara serah terima dilakukan menggunakan bahasa jawa. Dalam prosesi kali ini turut diserahkan pusaka berupa dua buah tombak yang sudah sejak lama menjadi benda keramat peninggalan leluhur. Gelaran kirab gunungan beserta menyebar udik-udik ini juga melambangkan wujud syukur dan terimakasih atas rezeki yang telah dilimpahkan tuhan yang maha esa. Kepala dukuh karangsari, ahmad riyanto, merti dusun diharapkan dapat digelar setiap tahun, sehingga menjadi sarana merekatkan kerukunan warga karangsari dan melestarikan tradisi yang sudah lama dilakukan.