Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda, Stasiun Yogyakarta Miliki Banyak Keunggulan

Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda, Stasiun Yogyakarta Miliki Banyak Keunggulan

TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI-AGUNG HANGGARA

Stasiun Yogyakarta yang terletak di jantung Kota Yogyakarta, memiliki keunggulan yang cukup strategis, baik bagi penumpang yang baru datang, maupun bagi calon penumpang yang hendak bepergian dengan kereta api.

Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun antarmoda, yang selalu mengoptimalkan layanan, baik pemudik maupun wisatawan dalam arus balik angkutan lebaran. Tercatat sejak periode arus balik masa angkutan lebaran di Stasiun Yogyakarta 2 April hingga 6 April ini, kedatangan penumpang di Stasiun Yogyakarta ramai dan padat setiap harinya.  Hal ini dikarenakan masa libur lebaran 2025 yang cukup panjang, sehingga dijadikan sebagai momen liburan, untuk berwisata ke Kota Yogyakarta, maupun ke kota-kota penopang lainnya, di wilayah Daop 6 Yogyakarta, seperti Solo dan  Klaten. Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih mengatakan, selama periode arus balik dari tanggal 2 hingga 6 April, jumlah penumpang kereta api jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta hampir 60 ribu penumpang. Sedangkan penumpang yang datang di Stasiun Yogyakarta lebih dari 64 penumpang. Selama masa angkutan lebaran periode 21 Maret sampai dengan 6 April 2025, Daop 6 Yogyakarta mencatat, jumlah penumpang kereta api  jarak jauh yang berangkat dari Stasiun Yogyakarta, sekitar 145 ribu penumpang, sedangkan yang datang lebih dari 153 ribu penumpang. Dari data tersebut, Stasiun Yogyakarta melayani rata-rata sekitar 17 ribu penumpang kereta api jarak jauh per- harinya. KAI Daop 6 Yogyakarta juga telah mengatur arus penumpang, dan menyiagakan para petugas yang siap membantu mulai dari akses masuk stasiun, drop zone area, ruang tunggu, peron, hingga akses keluar stasiun.

“Jadi kita melibatkan stakeholder yang terkait dengan keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api, kita pelayanan transportasi untuk public artinya kita menjamin dan mengedepankan keselamatan apapun potensi resiko, kita selalu mitigasi dan mengantisipasi” ujar Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.

Beragam transportasi daring sebagai transportasi lanjutan, bagi para penumpang juga telah disapkan dengan baik di akses pintu keluar Stasiun Yogyakarta. Sehingga dalam masa puncak arus balik, pelayanan dan arus penumpang tetap lancar dengan mengedepankan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. Stasiun Yogyakarta, menjadi salah satu stasiun unggulan Daop 6 Yogyakarta, juga telah dilengkapi dengan integrasi antar moda. Selain layanan kereta api jarak jauh, integrasi antar moda di Stasiun Yogyakarta, juga terdapat layanan Kereta Rel Listrik relasi Yogyakarta-Palur dan kereta api lokal Prambanan Ekspres relasi Yogyakarta-Kutoarjo, Purworejo, Jawa Tengah. Moda transportasi lainnya yang terintegrasi di Stasiun Yogyakarta, adalah kereta api bandara yang menghubungkan stasiun dengan Yogyakarta International Airport, di kabupaten kulonprogo. Keberadaan transportasi ini, memudahkan akses masyarakat yang ingin menuju bandara untuk naik pesawat maupun sebaliknya, dari bandara menuju Kota Yogyakarta dan kota-kota penopang di sekitarnya. Integrasi antarmoda ini, memudahkan para pemudik dan wisatawan dari luar daerah maupun masyarakat Yogyakarta, untuk bepergian menuju berbagai kota di sekitar bumi mataram itu, dan memberikan manfaat lebih untuk mendukung kemajuan pariwisata dan perekonomian lokal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *