Inpari 32, Varietas Padi Favorit Petani di Kulonprogo

Inpari 32, Varietas Padi Favorit Petani di Kulonprogo

TVRI YOGYAKARTA NEWS – HARIF YUDHA

Di tengah tantangan perubahan iklim dan fluktuasi harga gabah, para petani di Nanggulan Kulonprogo, tetap mempertahankan penanaman padi varietas inpari 32.

Meskipun varietas ini berisiko tinggi saat musim hujan, namun petani tetap mengandalkannya, karena tingginya permintaan dari penebas sebagai pasar utama petani.

Inpari 32 dikenal sebagai varietas padi unggulan yang paling banyak diminati oleh penebas. Padi ini cocok ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 600 diatas permukaan air laut seperti di Kalurahan Jatisarono, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan umur panen 120 hari atau 4 bulan, inpari 32 cocok untuk ditanam sesuai dengan rencana tata tanam dari Gubernur DIY dalam SK yang membagi 1 tahun menjadi 3 masa tanam. Inpari 32 juga dikenal dengan potensi hasil tinggi. Menurut salah satu petani Sugeng dari 1 kuintal gabah, varietas ini bisa menghasilkan hingga 65 kilogram beras, jauh lebih tinggi dibanding rata-rata varietas padi lain yang hanya menghasilkan 55 hingga 57 kilogram beras. Hal ini disebabkan oleh kulit ari padi varietas inpari 32 yang tidak setebal varietas padi lainnya.

Sementara itu Kepala Dusun Bejaten Sulistiyono meski digemari pasar, inpari 32 memiliki kelemahan. Batangnya kecil membuat padi varietas ini rentan rubuh ketika musim hujan datang. Hal ini tentu menjadi pertimbangan petani, terutama saat masa tanam tidak sesuai jadwal. Kemunduran waktu tanam dapat berakibat terganggunya distribusi air irigasi, otomatis masa tanam untuk komoditas lain juga terganggu. Meskipun begitu, petani tetap memilih inpari 32 sebagai varietas andalan demi hasil panen yang tinggi dan permintaan pasar terutama dari penebas yang stabil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *