TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI
Perempuan Aisyiyah, memiliki kapasitas memadai sebagai agen perubahan, yang efektif dalam merespons perubahan lingkungan. Perubahan lingkungan itu meliputi, lingkungan alam maupun lingkungan sosial, ekonomi, geografi, bahkan lingkungan politik.
Kondisi ini memerlukan optimalisasi keterlibatan kader perempuan, dalam pengambilan keputusan dan kebijakan.
Berbagai isu lingkungan sosial dengan banyaknya anak terlantar, korban kekerasan, hingga perdagangan manusia, belum mendapatkan penangan yang memadai. Demikian halnya dengan lingkungan alam, seperti perubahan iklim dan kebencanaan, menimbulkan permasalahan dan dampak, yang kompleks, dalam kehidupan. Bahkan, perempuan kerap berada di garis depan, menghadapi dampak perubahan lingkungan sosial dan alam ini. Namun, ketidakamanan dan ketidaknyamanan anak, perempuan, lansia serta, fisik dan psikis, dalam berbagai bentuk seperti tidak adanya jaminan pangan cukup, kesehatan dan sanitasi, akses air bersih, migrasi dan konflik, bahkan stres dan depresi, juga dihadapi perempuan sepanjang kehidupannya. Berbagai permasalahan ini, menjadikan mereka rentan terhadap kekerasan berbasis gender, baik di ruang nyata maupun maya. Semua ini adalah dampak yang dialami kebanyakan perempuan, akibat perubahan lingkungan sosial, ekonomi, dan alam. Namun para kader perempuan masih belum optimal keterlibatannya, dalam pengambilan keputusan dan kebijakan, untuk mengatasi itu isu tersebut. Padahal peran mereka sangat penting, untuk menciptakan solusi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Karena itu Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat Aisyiyah, berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan para kader Aisyiyah, dalam menjaga lingkungan, melalui gelaran Aisyiyah Cadre Camp pada 5-6 Juli 2025.
“Kami pulang dari sini bisa membawa aksi-aksi positif berupa aksi lingkungan hidup, lingkungan alam dan lingkungan social” ujar Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah, Siti Aisyah.
Kegiatan ini diikuti 700 orang kader, dari seluruh Indonesia di Jaka Garong Camp Ground, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan tema Aisyiyah Cadre Camp, untuk membentuk kader cabang ranting yang peduli ungkungan. Kegiatan ini menjadi momen penting, untuk menanamkan nilai-nilai peduli lingkungan, dengan pendekatan andragogy, peeragogy, dan heutagogy. Sehingga menghasilkan kader yang mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat sekitar. Untuk mewujudkan serta mendukung keberlanjutan gerakan ini, penguatan ideologi dan pembinaan kader menjadi aspek, penting, sehingga akan menumbuhsuburkan kepemimpinan perempuan, yang berwawasan lingkungan untuk menjadi teladan dan menggerakkan perubahan.