TVRI YOGYAKARTA NEWS – OSEANI PUTRI
Indonesia merupakan, negara yang terdiri dari banyak pulau, dan berada di pertemuan lempeng bumi, sehingga memiliki potensi risiko terhadap berbagai bencana alam.
Pendidikan memegang peran penting, dalam mengurangi dampak bencana alam, dengan meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam menghadapi bencana.
Sebagai negara kepulauan, indonesia rentan terhadap bencana, karena kondisi geografis, geologis, hidrologis, dan demografisnya. Kondisi masyarakat sangat mempengaruhi, risiko bencana yang akan dihadapi. Semakin minim kerentanan maka semakin minim pula, risiko yang dihadapi. Pengetahuan menjadi salah satu aspek penting untuk mengatasi kerentanan tersebut. Pengetahuan kebencanaan dapat mempengaruhi tindakan yang akan diambil masyarakat, dalam menghadapi ancaman. Dengan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran terhadap bencana, masyarakat akan mengetahui, bahaya potensial yang akan dihadapi dan paham cara untuk meresponsnya. Dosen Manajemen Kebencanaan dan Kegawatdaruratan UGM Nurhadi Raharjo mengatakan hal itu, pada seminar Nasional kebencanaan dan kegawatdaruratan, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, kerentanan merupakan sebuah bentuk ketidaksiapan masyarakat, jika dihadapkan dengan bahaya. Karena itu, masyarakat dituntut untuk meningkatkan pemahaman kesiapsiagaan, mengenai kebencanaan, agar dapat meminimalisasi risiko. Kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana tersebut, dapat diperoleh melalui institusi pendidikan. Hal ini karena lembaga pendidikan, merupakan lembaga yang sangat kuat, untuk membentuk dan mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku masyarakat.
“Yang perlu kita tingkatkan adalah pendidikan untuk masyarakat, ini yang perlu kita tingkatkan, karena selama ini masyarakat secara periodic bahkan secara rutin itu belum mendapatkan pendidikan penanggulangan bencana, ini penting sekali, jadi saya sampaikan juga bahwa pelatihan bagaimana cara untuk mengatasi bagaimana cara untuk mengatasi bilamana terjadi becana itu kita relative kurang, makanya perlu kita tingkatkan” ujar Dosen Manajemen Kebencanaan dan Kegawatdaruratan UGM Nurhadi Raharjo.
Seminar Nasional kebencanaan dan kegawatdaruratan diselenggarakan, Ikatan Mahasiswa Magister Terapan K3 SV UGM angkatan 2. Kegiatan ini diharapkan mampu menjadi wadah bagi mahasiswa, untuk memperdalam pemahaman tentang geohazard dan persiapan menghadapi bencana.
Seminar ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran bagi mahasiswa, tetapi juga sejalan dengan upaya mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals nomor 4, yaitu pendidikan berkualitas, serta SDGS nomor 13, yaitu penanganan perubahan iklim.