Piyungan Ditutup, Kota Yogyakarta Maksimalkan TPS3R

TVRI YOGYAKARTA NEWSPAULUS YESAYA JATI

Setelah tpa piyungan ditutup , kota yogyakarta akan memaksimalkan 2 tps3r , yaitu nitikan 1 dan karangmiri.

Untuk menyiasati sampah yang mencapai 130 ton per hari dan biasanya dibuang ke TPA Piyungan, Pemkot Jogja akan memanfaatkan depo-depo untuk menampungnya sembari menunggu giliran sampahnya diolah.

Pasca penutupan TPA Piyungan Pemda DIY, Pemerintah Kota Yogyakarta akan memaksimalkan dua tempat pengolahan sampah tps3r, yaitu nitikan 1 dan karangmiri, kebijakan ini diambil karena tps3r nitikan 1 saat ini telah mengalami peningkatan kapasitasnya, yaitu mencapai 80 ton per hari dengan 2 shift kerja, sedangkan, tps3r karangmiri mampu mengolah sampah 5 ton per hari dan akan ditingkatkan menjadi 20 ton sampah per hari. Pj Walikta Yogyakarta, Singgih Raharjo mengakui memang masih ada keterbatasan dalam pengolahan sampah jika hanya mengandalkan dua tps3r nitikan dan karangmiri, ia mengatakan saat ini pemkot yogyakarta sedang mengejar percepatan pembangunan tps3r nitikan 2 dan segera merampungkan revitalisasi tps3r karangmiri, untuk menyiasati sampah yang mencapai 130 ton per hari dan biasanya dibuang ke tpa piyungan, singgih mengatakan akan memanfaatkan depo-depo untuk menampungnya sembari menunggu giliran sampahnya diolah, dikatakannya depo terbesar mandala krida saat ini juga telah dilengkapi dengan mesin pencacah sehingga bisa mengolah sampah organik, kemudian untuk sampah anorganik, akan langsung dipack untuk diberikan ke mitra. Saat ini, pemkot yogyakarta sedang mengebut pengerjaan untuk peningakatan kapasitas dua tps3r, yaitu nitikan 2 dan karangmiri, serta pembangunan dua hanggar besar pengolahan sampah menjadi rdf (refuse derive fuel) sebagai bahan bakar pengganti batubara, targetnya, pada tanggal 30 april akan selesai bangunan utama dan fungsional, sedangkan, untuk perkembangan pembangunan dua hanggar besar untuk mengolah sampah menjadi rdf, telah melalui proses lelang dan sudah ada pemenangnya, untuk lahannya, dua hanggar tersebut memakai lahan milih pemerintah provinsi diy dengan status pinjam pakai,

Nantinya, hanggar pengolahan rdf ini juga akan ditingkatkan produksinya dari 40 ton menjadi 80 ton per hari, di sisi lain, pemkot yogyakarta sat ini juga mendapatkan tawaran pengolahan sampah sebanyak 100 ton dari pihak swasta dari luar kota.

Di sektor lain, pemkot kota yogyakarta juga akan terus mengintensifkan pengolahan sampah di hulu dengan program biopori mbah dirjo di rumah-rumah warga dan gerakan zero sampah anorganik melalui ratusan bank sampah, berdasarkan data dinas lingkungan hidup, kota yogyakarta menghasilkan sampah kurang lebih 300 ton per hari.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *