TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Sejumlah masyarakat di kabupaten Kulonprogo mengaku kesulitan mendapatkan gas elpiji ukuran 3 kilogram sejak sepekan terakhir. Kelangkaan gas bersubsidi di tingkat agen maupun pengecer ini membuat pelaku usaha harus rela membeli gas melon dengan harga lebih mahal dari harga normal.
Kelangkan gas elpiji ukuran 3 kilogram ini, salah satunya terjadi di wilayah kapanewon Wates Kulonprogo. Sejumlah komsumen khususnya pelaku usaha kuliner skala kecil, mengaku kesulitan mendapatkan gas bersubsidi atau gas melon ini, karena minimnya stok di pasaran. Para konsumen menyebut kelangkan ini terjadi sejak sebelum hari h-1 lebaran hingga h+7 lebaran saat ini. Di sejumlah pengecer, keberadaan gas elpiji ukuran 3 terpantau kosong. Sri Harini pemilik agen gas menyebut kosongnya gas melon ini terjadi akibat adanya keterlambatan pengiriman, serta pengurangan kuota dari pihak distributor selama masa libur lebaran. Akibat kelangkaan ini, sejumlah konsumen pun mengaku harus rela membeli gas bersubsidi dengan harga diatas normal. Yakni dengan selisih mencapai sekitar 4 ribu hingga 5 ribu rupiah per tabungnya.
Para konsumen khususnya pelaku usaha kuliner skala kecil, hanya berharap agar pihak-pihak terkait dapat segera mengatasi persoalan kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram ini secepatnya. Mereka menilai tingginya kebutuhan gas elpiji selama libur lebaran, mestinya harus dapat diantisipasi jauh-jauh hari sebelumnya.