TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI DAN UCU ANDRITAMA
Daerah Istimewa Yogyakarta masih dihadapkan dengan siaga darurat bencana hidrometeorologi, hingga 29 april 2024. Potensi bencana alam yang perlu diwaspadai meliputi banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan puting beliung.
Musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta, diprakirakan masih berlangsung hingga april 2024, dengan intensitas curah hujan kategori menengah samapai tinggi. Selain kondisi cuaca, status kedaruratan bencana hidrometeorologi di level provinsi, mempertimbangkan status yang di level kabupaten,kota. BPBD Kabupaten Bantul, Sleman, dan Kulon Progo, yang sebelumnya telah berstatus siaga darurat bencana hidrometeorologi, telah mengajukan surat keputusan, perpanjangan status ke pemda masing-masing. Dengan demikian, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga curah hujan ekstrem, masih berpotensi terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Bahkan, ruas jalan lingkar perlu menjadi perhatian, karena berpotensi terjadi genangan, jika hujan deras dengan durasi panjang.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, gencar melakukan mitigasi bencana, seperti menyiagakan forum pengurangan risiko bencana di tiap kalurahan, yang hingga kini, sudah berjumlah 339 kalurahan tangguh bencana, serta menyiagakan berbagai unsur lainnya. Untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi, perlu adanya peningkatan kapasitas, pengetahuan sikap dan ketrampilan masyarakat, tentang pengurangan risiko bencana, serta menguatkan kerja sama lintas pemangku kepentingan.