TVRI YOGYAKARTA NEWS – HERDIAN GIRI DAN UCU ANDRITAMA
Puluhan sepeda motor bensin milik Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta diubah menjadi motor listrik. Langkah signifikan melahirkan ekosistem kendaraan ramah lingkungan ini dilakukan para pelajar SMK Muhammadiyah 3 Kota Yogyakarta.
Konversi kendaraan listrik tersebut didanai oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.
Sekilas, puluhan motor dinas plat merah pabrikan Jepang yang terparkir rapi di halaman aula SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta tak tampak berbeda. Namun, jika diamati lebih jeli, terdapat perbedaan yang tak biasa pada motor-motor tersebut. Motor berbahan bakar fosil atau bahan bakar minyak itu telah dikonversi atau diubah menjadi motor listrik oleh para siswa SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Meski sekilas tak terlihat berbeda dengan motor bensin, namun motor dinas bertenaga listrik ini menawarkan berbagai keunggulan seperti emisi gas buang lebih rendah, biaya operasional lebih murah, dan suara mesin lebih halus. Proses konversi motor ini dilakukan para pelajar SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dari tiga konsentrasi keahlian yaitu teknik sepeda motor, teknik mesin, dan teknik ketenagalistrikan.
Proses konversi motor ini memakan waktu sekitar 2 hingga 3 hari per unit, tergantung dari kondisi motornya. Namun, jika sampai pada penggantian plat kendaraan dan perubahan STNK dari bahan bakar bensin menjadi listrik, maka proses ini membutuhkan waktu tambahan.
Program konversi motor plat merah ini digagas oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia bekerja sama dengan Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Energi Sumber Daya Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta serta SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Pihak provinsi menyediakan motor-motor yang akan dikonversi, sedangkan peralatan dan bahan-bahannya didukung oleh Kementerian ESDM. Upaya inovatif ini merupakan bagian dari program pemerintah dalam mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan.