TVRI YOGYAKARTA NEWS – JATMIKO HADI
Pasca hari raya Iduladha, semangka menjadi salah satu komoditas buah yang banyak diburu masyarakat untuk dikonsumsi.
Selain karena kesegarannya, semangka juga dipilih karena dipercaya dapat menjadi penawar makanan olahan daging kurban sekaligus penurun tensi.
Seperti terlihat di salah satu lokasi pengepul buah semangka, di kawasan Jalan Daendels, Glagah Temon, Kulonprogo, semenjak hari pertama Iduladha, tempat penjualan semangka hasil panen petani pesisir Kulonprogo ini tak pernah sepi pengunjung. Selalu saja ada pelanggan yang datang membeli semangka, baik itu untuk dikonsumsi sendiri maupun dijual kembali. Sejumlah pedagang mengaku mengalami peningkatan omset penjualan hingga lima puluh persen lebih di momen hari raya Iduladha ini. Dalam sehari, mereka bahkan bisa menjual hingga delapan ratus kwintal semangka, baik ecer maupun partai besar, untuk selanjutnya dikirim ke luar daerah. Mulai dari jenis semangka black orange kuning, semangka lorek merah biji, hingga semangka lorek merah non biji. Tingginya permintaan semangka di momen hari raya Iduladha ini bahkan sampai membuat harga semangka lorek merah biji naik dari semula dua hingga enam ribu per kilogram menjadi tiga hingga delapan ribu per kilogramnya.
Selain menjadi tujuan kulakan para pedagang kecil dari sekitar wilayah Kulonprogo, Bantul hingga Purworejo, pengepul semangka hasil panen petani pesisir pantai Kulonprogo ini juga banyak mengirim semangka hingga ke sejumlah daerah, di antaranya seperti Semarang hingga Pati, Jawa Tengah.
