TVRI YOGYAKARTA NEWS – PAULUS YESAYA JATI
Gerakan memasak daging kurban membantu masyarakat kurang mampu mengolah daging kurbannya. Menu masakannya pun menawarkan kuliner nusantara sehingga cocok dengan lidah orang Indonesia, khususnya Yogyakarta.
Seluruh proses pelayanan memotong daging dan memasak sampai matang diberikan secara gratis. Harapannya, daging kurban dapat dinikmati warga kurang mampu sesuai selera.
Bersedekah tidak harus dalam rupa barang atau uang, tapi bisa membantu untuk mengolah daging kurban menjadi sajian kuliner yang nikmat. Inilah yang dilakukan Gerakan Sedekah Memasak Daging Kurban secara gratis kepada warga kurang mampu atau dhuafa seperti tukang becak atau buruh pasar di wilayah Yogyakarta. Harapannya, daging kurban yang diterima masyarakat kurang mampu tidak dijual kepada orang lain, tapi dapat dinikmati sesuai selera. Masyarakat kurang mampu tinggal datang mendaftar dengan membawa daging, dan memilih menu. Pilihan menu yang ditawarkan, yakni sate, gulai, rica-rica, dan tengkleng. Chef atau juru masaknya berasal dari hotel dan restoran di wilayah Yogyakarta. Chef Imam, salah satu juru masak profesional, mengatakan gerakan sedekah memasak sudah menjadi agenda tahunan yang digelar di serambi sisi timur Masjid Gedhe Kauman. Kegiatan ini melibatkan berbagai pelaku industri kuliner seperti chef, juru masak, dan siswa-siswa kampus kuliner. Menurut Imam, banyak warga kurang mampu tidak memasak daging kurban karena mahalnya ongkos membeli bumbu dapur yang cukup beragam. Selain itu, mereka tidak punya keterampilan memasak menu-menu masakan seperti gulai, rendang, sate, dan tongseng.
Digelar selama dua hari sampai penutupan kemarin, panitia dapat menarik pengunjung hampir 100 orang dengan berbagai menu pilihannya. Tak hanya dari masyarakat kurang mampu, sejumlah panti asuhan di wilayah Yogyakarta juga turut mengolah daging kurbannya.