TVRI YOGYAKARTA NEWS – DHIAN ADHIE
Pernikahan merupakan momen sakral yang didambakan bagi pasangan pengantin, dan tidak ada salahnya jika momen tersebut digelar secara megah, seperti prosesi pernikahan yang digelar dengan latar belakang Candi Agung Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dengan sentuhan tradisi adat Yogyakarta, suasana prosesi pernikahan menjadi semakin sakral. Bahkan, kedua mempelai diarak oleh Bregada Kraton Yogyakarta menggunakan kereta kencana dan kuda tunggang saat menuju lokasi akad nikah.
Najla Adjani Mahendra, calon pengantin putri asal Jakarta, dikirab oleh Bregada Kraton Yogyakarta bersama kedua orang tuanya menuju Taman Lumbini, komplek Candi Agung Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menggunakan kereta kencana. Tak lama kemudian, Shah Sema Amukti, calon pengantin pria asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menunggang kuda dan juga diiringi Bregada Kraton Yogyakarta, dikirab menuju lokasi akad nikah.
Kirab kedua pasangan calon pengantin ini menarik perhatian wisatawan mancanegara yang berkunjung ke komplek Taman Wisata Candi Borobudur. Pernikahan yang digelar dengan adat Yogyakarta dan berlatar belakang Candi Agung Borobudur ini menambah kesakralan prosesi pernikahan, terutama saat pengucapan ijab kabul oleh mempelai putra menggunakan bahasa Jawa. Setelah melaksanakan ijab kabul dengan mas kawin emas dua ratus gram, pasangan pengantin ini kemudian mengikuti semua alur prosesi dengan khidmat.
Orang tua mempelai putra, Kemal Mustofa, sengaja memilih Candi Agung Borobudur sebagai lokasi prosesi pernikahan karena candi peninggalan Dinasti Syalendra tersebut adalah lambang keberadaan leluhur yang sudah lama ada.
Sehari sebelumnya, kedua pengantin ini juga menjalani tradisi sakral pernikahan adat Yogyakarta, termasuk siraman dan pasang bleketepe oleh kedua orang tua.