TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Dengan masa panen singkat, semangka kini menjadi tanaman favorit yang dibudidayakan petani di Dusun Pelemgede, Sodo, Paliyan. Berbagai jenis dan varietas semangka jumbo berhasil dipanen dan laku keras diburu pedagang dengan harga jual yang menggiurkan.
Semangka kini menjadi tanaman favorit yang dibudidayakan petani di Dusun Pelemgede, Sodo, Paliyan. Panen raya kali ini, banyak petani mendapatkan cuan besar dari buah bercitarasa manis menyegarkan ini. Berbagai macam varietas semangka jumbo bisa dipanen dengan hasil memuaskan dalam masa panen yang singkat. Senyum petani pun mengembang, dengan panen yang melimpah didukung dengan harga jual yang juga membaik musim ini. Petani sengaja membudidayakan semangka jumbo karena lebih banyak diminati pasar. Semangka tanpa biji, semangka Inul, dan semangka merah biji menjadi pilihan utama petani. Satu buah semangka bisa berbobot hingga tujuh kilogram.
Adi Suwarno, petani yang sudah lima periode budidaya semangka, mengaku panen tahun ini menjadi salah satu yang terbaik. Dari hampir empat ribu meter persegi lahan, dirinya bisa mendapat hingga enam ton semangka. Untung pun diraih petani, dengan omset jual hingga mendekati dua puluh lima juta rupiah. Kondisi cuaca panas terik juga mendukung panen kali ini, dengan cuaca kondusif tanpa hujan membuat tanaman tumbuh optimal dan minim serangan hama. Lahan yang cenderung kering membuat citarasa semangka lebih manis dan segar, dengan pengairan yang tetap selalu terjaga saat musim kemarau. Dengan begitu, kini banyak alternatif yang bisa dipilih petani selain bertani palawija.
“Ya lumayan senang lah, karena hasilnya lebih baik dari pada dulu.” Ucap Adi Suwarno, Petani Semangka
Meski bisa memperoleh untung besar, namun modal yang dikeluarkan petani juga terbilang besar. Adi mengaku harus merogoh kocek lebih dari lima juta rupiah untuk pemeliharaan tanaman. Dengan potensi untung yang menggiurkan, banyak petani di Pelemgede kini mulai banyak melirik semangka sebagai tanaman utama.