TVRI YOGYAKARTA NEWS – SETYA BUDI
Sementara itu, Beragam cara bisa dilakukan untuk Mengisi Liburan, salah satunya dengan Menonton sekaligus Melestarikan Wayang Kulit, di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hadirnya Pagelaran Wayang Kulit hingga kini, masih selalu dinantikan semua Lapisan Masyarakat, karena tidak kalah dengan Pentas Seni Modern lain. Bahkan Pentas Wayang Kulit kerap diwarnai dengan berjubelnya Masyarakat, yang Antusias Menonton. Seni Wayang Kulit, masih menjadi Magnet menarik perhatian Masyarakat untuk datang. Di Kapanewon Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, setiap Pagelaran Wayang Kulit di berbagai acara selalu ramai Penonton. Tidak hanya Kalangan Tua, Anak Muda dan Ibu-ibu pun larut, menyaksikan alur Lakon yang dibawakan Dalang. Seperti yang terlihat di Pagelaran Wayang Kulit di Balai Kalurahan Kepek ini. Sejak awal Pementasan, Warga sudah berkumpul memenuhi Komplek Balai Kalurahan. Beberapa Warga mengaku masih sangat menunggu, hadirnya Pentas Wayang Kulit. Di tengah Pentas, Lakon Wayang diselingi bagian Goro-goro, yang menghadirkan suasana lebih Santai dan Jenaka. Pada bagian inilah, yang paling banyak ditunggu dan Menyedot perhatian Penonton. Dibanding Seni lain yang lebih Modern, Wayang Kulit cukup jarang digelar, sehingga hadirnya Pentas Wayang selalu dinanti Masyarakat Luas. Di Gunungkidul, Pentas Wayang banyak digelar hanya di Momen Rasulan, atau Bersih Desa. Di luar Rasulan, hiburan Rakyat ini sangat jarang bisa dinikmati Warga. Masyarakat di Kalurahan Kepek berharap, Pagelaran Wayang Kulit dan Pagelaran Seni Tradisional lainya, bisa lebih sering Digelar dan Dinikmati, sebagai Alternatif Hiburan, terlebih di masa musim Liburan. Pagelaran Wayang Sarat pesan Nilai Moral, dan juga bisa menjadi sarana Edukasi sekaligus Media Pelestarian Wayang Kulit, bagi Warga. Sehingga diharapkan, semakin banyak kalangan Muda menggemari Seni Tradisional Khas Yogyakarta ini.